KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Perbankan Syariah terus mencatatkan pertumbuhan tabungan haji yang siginifikan seiring dengan tren jumlah jamaah haji/umrah Indonesia meningkat tiap tahunnya. Pertumbuhan ini terjadi pada pembukaan tabungan haji baru hingga dana yang dihimpun. Ambil contoh, PT Bank Mega Syariah yang mencatatkan jumlah tabungan haji per September 2024 meningkat lebih dari 5% dari posisi Desember 2023 dengan kelolaan dana lebih dari Rp 284 miliar. Dila Karnela Peter,
Sales & Distribution Division Head Bank Mega Syariah menjelaskan, jumlah pendaftar haji hampir mencapai 10% dari total pendaftar haji nasional pada periode Januari September 2024.
"Bank Mega Syariah menjadi 5 terbesar Bank untuk jumlah pendaftar haji," kata Dila kepada kontan.co.id, Jumat (4/10). Dila menyebut, potensi dana pihak ketiga (DPK) dari tabungan haji per September 2024 mengalami kenaikan sebesar 5,3% (ytd).
Baca Juga: Nasabah Wealth Management Bank Syariah Indonesia Capai Lebih dari 65.000 O rang Dalam menggenjot tabungan haji, pihaknya melakukan kerjasama dengan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) serta bekerja sama dengan dengan perusahaan pembiayaan multifinance, koperasi, BPRS, Instansi Pemerintah dan Swasta serta Lembaga Pendidikan negeri maupun swasta. Setali tiga uang, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga mencatatkan jumlah tabungan haji dan umrah mencapai 5,3 juta atau sekitar Rp 13 triliun tumbuh 17% secara tahunan atau
year on year hingga Agustus 2024. Dimana ditargetkan hingga akhir tahun pertumbuhan tabungan haji dan umrah akan tembus 1 juta rekening.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Bukan hanya jumlah penduduk muslim yang besar, namun ekosistem halal yang juga memiliki potensi besar salah satunya haji dan umrah. BSI juga berupaya memfasilitasi para jamaah haji dan umrah dengan menggandeng berbagai asosiasi yang membawahi lebih dari 2.600 travel di Indonesia. Melihat pendaftaran umrah melalui aplikasi Siskopatuh, BSI terus mendominasi. Dimana pada 2022, BSI menguasai 85% pangsa pasar dengan 910,365 jamaah. Angka ini meningkat menjadi 88 persen pada tahun 2023 dengan 1.191.924 jamaah. Hingga Agustus 2024, pangsa pasar BSI mencapai 95,2% dari total 862.734 jamaah umrah Indonesia.
Baca Juga: Hingga Agustus 2024, Dana Payroll Kelolaan BSI Capai Rp 21 Triliun BSI juga berusaha memperkuat
islamic ecosystem melalui sektor haji dan umrah. Melalui sektor ini, BSI berkomitmen mengoptimalkan potensi ekosistem untuk kesejahteraan umat dengan memfasilitasi masyarakat Indonesia beribadah umrah/haji. Anton menyebutkan bahwa pasar syariah Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi sektor perbankan syariah, yang didukung dengan jumlah penduduk muslim yang besar. Jumlah penduduk muslim yang besar tersebut menjadi potensi yang menarik tidak hanya bagi perbankan syariah tetapi juga bagi ekosistem industri halal secara keseluruhan seperti haji dan umrah, kuliner, fesyen, travel, farmasi, hingga kosmetik. “BSI secara konsisten terus dorong pelayanan haji dan umrah kami agar ekosistem Islami di dalam negeri dapat semakin kuat, kokoh, dan bermanfaat untuk semua,” ujarnya. Adapun Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, saat ini BCA Syariah mengelola sekitar 4,363 rekening untuk ibadah haji dan umrah. Jumlah tersebut meningkat sebesar 26,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Salah satu strategi BCA Syariah untuk menambah kemudahan nasabah melakukan pendaftaran haji adalah dengan menyediakan layanan setoran ibadah haji (RTJH) melalui aplikasi
new mobile banking BSya," tutur Pranata. Pihaknya pun menargetkan pertumbuhan 20-30% untuk tabungan haji dan umrah yang dilakukan melalui kegiatan literasi dan meningkatkan kerja sama strategis dengan travel haji dan umroh ternama.
Baca Juga: OJK: Kinerja Intermediasi Sektor Jasa Keuangan Syariah Tumbuh Positif per Agustus Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati