Tabungan Laku Pandai BTN tembus 960.00 rekening



JAKARTA. Sejak meluncurkan program Laku Pandai di Palangkaraya pada Mei 2015, Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat jumlah rekening tabungan Cermat Laku Pandai sudah menembus 960.000 rekening sampai dengan akhir tahun ini.

Tabungan Cermat Laku Pandai merupakan hasil sinergi BUMN sekaligus dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang hampir tidak terakses layanan perbankan. Seperti diketahui, Tabungan BTN Cermat merupakan hasil kerjasama antara perseroan dengan PT Pos.

Produk tabungan yang sudah dijalankan di wilayah Jawa Tengah sejak 2011 ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat hingga ke seluruh pelosok daerah di seluruh Indonesia.


Direktur Funding and Distribution BTN Sis Apik Wijayanto bilang, saat ini perseroan intens mengembangkan produk yang dicanangkan OJK berupa Laku Pandai dengan produk tabungan Cermat. Bahkan bank yang memiliki kode emiten BBTN ini mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh OJK untuk produk tabungan pada program Laku Pandai.

Hasilnya, wasit lembaga jasa keuangan memutuskan bahwa tabungan Cermat yang dirilis BTN mendapatkan predikat sebagai Produk Inovasi Tabungan dan berhak mendapatkan gelar juara 2.

“Tabungan Cermat merupakan embiro untuk tabungan jangka panjang dan bersifat low cost. Kedepannya dari tabungan Cermat bisa dikembangkan menjadi tabungan Rencana yang merupakan tabungan jangka panjang dan bisa digunakan untuk mencicil rumah,” jelas Sis Apik di Jakarta pada Selasa (29/12).

Sis Apik menambahkan, produk tabungan BTN Cermat Laku Pandai ini pun dilengkapi dengan fasilitas produk asuransi mikro yang dapat dimanfaatkan sebagai keuntungan tambahan oleh nasabah. Layanan tersebut dapat diaktivasi melalui ponsel.

Proses pembukaan rekening tabungan yang sangat mudah, membuat manajemen BTN optimis, dari aksi korporasi pada program ini akan membuahkan hasil dengan meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan.

Selain mendukung program pemerintah, Tabungan BTN Cermat Laku Pandai ini merupakan upaya serius BTN untuk meningkatkan porsi dana murah dan raihan DPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri