NEW YORK. Harga kontrak emas tadi malam di New York menanjak untuk kali pertama dalam empat sesi terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.50 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik 10 sen menjadi US$ 1.572,40 per troy ounce. Kenaikan harga emas dipicu oleh spekulasi bahwa bank sentral global akan terus menggelontorkan stimulus untuk menggairahkan perekonomian. Hal itu dapat dilihat dari pernyataan sejumlah tokoh dunia. Salah satunya adalah pernyataan yang diutarakan oleh kandidat Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda. Kuroda bilang, dia akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mengakhiri deflasi yang sudah berlangsung selama 15 tahun. Selain itu, Vice Chairman the Federal Reserve Janet Yellen bilang, bank sentral AS harus terus melakukan pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar."Pernyataan sejumlah tokoh dunia itu memberikan sinyal bahwa kebijakan moneter yang akomodatif masih tetap akan dipertahankan untuk sementara waktu," jelas Lance Roberts, chief executive officer Streettalk Advisors LLC di Houston. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tadi malam, emas jadi buruan investor di New York
NEW YORK. Harga kontrak emas tadi malam di New York menanjak untuk kali pertama dalam empat sesi terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.50 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik 10 sen menjadi US$ 1.572,40 per troy ounce. Kenaikan harga emas dipicu oleh spekulasi bahwa bank sentral global akan terus menggelontorkan stimulus untuk menggairahkan perekonomian. Hal itu dapat dilihat dari pernyataan sejumlah tokoh dunia. Salah satunya adalah pernyataan yang diutarakan oleh kandidat Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda. Kuroda bilang, dia akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mengakhiri deflasi yang sudah berlangsung selama 15 tahun. Selain itu, Vice Chairman the Federal Reserve Janet Yellen bilang, bank sentral AS harus terus melakukan pembelian obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar."Pernyataan sejumlah tokoh dunia itu memberikan sinyal bahwa kebijakan moneter yang akomodatif masih tetap akan dipertahankan untuk sementara waktu," jelas Lance Roberts, chief executive officer Streettalk Advisors LLC di Houston. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
