KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen modem BOLT, PT Internux tercatat memiliki tagihan senilai Rp 4,3 triliun dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang tengah dijalaninya. Meski demikian, Pengurus PKPU Tommy Sugih bilang, tagihan tersebut perlu verifikasi lebih lanjut. "Kalau secara total ada sekitar Rp 4,3 triliun dari 257 kreditur. Tapi masih ada beberapa kreditur yang perlu verifikasi lanjutan, karena ada 4 kreditur yang telat mendaftar, dan 5 kreditur yang masih belum cocok nilai yang diajukan, dan dari catatan debitur," kata Tommy kepada KONTAN, Rabu (17/10) usai rapat kreditur di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Dari 257 kreditur, 3 di antaranya merupakan kreditur separatis (dengan jaminan), sementara sisanya merupakan konkuren (tanpa jaminan). Kata Tommy, pemilik tagihan terbesar datang dari Raiffeisen Bank International yang tercatat jadi kreditur separatis. Nilainya mencapai US$ 97 juta.
Tagihan PKPU produsen modem Bolt capai Rp 4,3 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen modem BOLT, PT Internux tercatat memiliki tagihan senilai Rp 4,3 triliun dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang tengah dijalaninya. Meski demikian, Pengurus PKPU Tommy Sugih bilang, tagihan tersebut perlu verifikasi lebih lanjut. "Kalau secara total ada sekitar Rp 4,3 triliun dari 257 kreditur. Tapi masih ada beberapa kreditur yang perlu verifikasi lanjutan, karena ada 4 kreditur yang telat mendaftar, dan 5 kreditur yang masih belum cocok nilai yang diajukan, dan dari catatan debitur," kata Tommy kepada KONTAN, Rabu (17/10) usai rapat kreditur di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Dari 257 kreditur, 3 di antaranya merupakan kreditur separatis (dengan jaminan), sementara sisanya merupakan konkuren (tanpa jaminan). Kata Tommy, pemilik tagihan terbesar datang dari Raiffeisen Bank International yang tercatat jadi kreditur separatis. Nilainya mencapai US$ 97 juta.