JAKARTA. Para kreditur PT Mandala Airlines harus siap gigit jari. Soalnya, perusahaan penerbangan yang kini dalam pailit ini tidak mungkin bisa membayar semua utangnya yang mencapai Rp 1,29 triliun. Sejauh ini nilai aset perusahaan yang baru diketahui hanya sebesar Rp 1 miliar. Total utang Mandala tersebut merupakan hasil pendataan Tim Kurator Mandala. Utang berasal dari 30 kreditur konkuren dan sembilan kreditur preferen. Namun, tagihan ini belum diakui oleh Mandala karena komisaris Mandala Airlines asal Indonesia menolak untuk bertanggung jawab. "Tagihan itu sudah terkumpul hingga 10 Maret 2015," ujar kurator Mandala Airlines, Anthony Hutapea, Rabu (25/3). Tagihan kreditur konkuren mayoritas berasal dari perusahaan yang pernah menjalin bisnis dengan Mandala Airlines. Beberapa diantaranya PT Angkasa Pura II, PT Wira Pamungkas Pariwara, dan PT Dua Kelola Mahardika Property Management. Namun, Anthony tidak dapat merinci nilai tagihan masing-masing kreditur.
Tagihan utang Mandala Rp 1,29 triliun
JAKARTA. Para kreditur PT Mandala Airlines harus siap gigit jari. Soalnya, perusahaan penerbangan yang kini dalam pailit ini tidak mungkin bisa membayar semua utangnya yang mencapai Rp 1,29 triliun. Sejauh ini nilai aset perusahaan yang baru diketahui hanya sebesar Rp 1 miliar. Total utang Mandala tersebut merupakan hasil pendataan Tim Kurator Mandala. Utang berasal dari 30 kreditur konkuren dan sembilan kreditur preferen. Namun, tagihan ini belum diakui oleh Mandala karena komisaris Mandala Airlines asal Indonesia menolak untuk bertanggung jawab. "Tagihan itu sudah terkumpul hingga 10 Maret 2015," ujar kurator Mandala Airlines, Anthony Hutapea, Rabu (25/3). Tagihan kreditur konkuren mayoritas berasal dari perusahaan yang pernah menjalin bisnis dengan Mandala Airlines. Beberapa diantaranya PT Angkasa Pura II, PT Wira Pamungkas Pariwara, dan PT Dua Kelola Mahardika Property Management. Namun, Anthony tidak dapat merinci nilai tagihan masing-masing kreditur.