JAKARTA. PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) akan memperlambat laju ekspansi tahun ini. Untuk itu, TAXI hanya menyediakan anggaran belanja modal (capex) Rp 400 miliar, lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai Rp 800 miliar. Sumber pendanaan capex tahun ini berasal dari tiga sumber, yaksi sisa penerbitan obligasi, pinjaman bank, dan kas internal. Merry Anggraini, Sekretaris perusahaan TAXI mengatakan, saat ini perseroan masih memiliki sisa Rp 200 miliar dari penerbitan obligasi Rp 1 triliun tahun lalu. TAXI tengah menjajaki pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Tahun ini perseroan akan mulai menggenjot bisnis baru di bidang bus pariwisata. Untuk itu, tahun lalu TAXI sudah mendatangkan sedikitnya 150 bus dengan merek dagang Eagle High. Bisnis bus pariwisata ini terlihat menarik bagi TAXI, setelah tahun lalu armada busnya laris disewa korporasi. "Dari armada bus baru belum semua beroperasi. Tahun ini kami akan nafas dulu dan fokus pada pengoperasioan armada yang sudah ada," ujar Merry kepada KONTAN, Rabu (14/1).
Tahan ekspansi, capex TAXI Rp 400 miliar
JAKARTA. PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) akan memperlambat laju ekspansi tahun ini. Untuk itu, TAXI hanya menyediakan anggaran belanja modal (capex) Rp 400 miliar, lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai Rp 800 miliar. Sumber pendanaan capex tahun ini berasal dari tiga sumber, yaksi sisa penerbitan obligasi, pinjaman bank, dan kas internal. Merry Anggraini, Sekretaris perusahaan TAXI mengatakan, saat ini perseroan masih memiliki sisa Rp 200 miliar dari penerbitan obligasi Rp 1 triliun tahun lalu. TAXI tengah menjajaki pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Tahun ini perseroan akan mulai menggenjot bisnis baru di bidang bus pariwisata. Untuk itu, tahun lalu TAXI sudah mendatangkan sedikitnya 150 bus dengan merek dagang Eagle High. Bisnis bus pariwisata ini terlihat menarik bagi TAXI, setelah tahun lalu armada busnya laris disewa korporasi. "Dari armada bus baru belum semua beroperasi. Tahun ini kami akan nafas dulu dan fokus pada pengoperasioan armada yang sudah ada," ujar Merry kepada KONTAN, Rabu (14/1).