Tahan laju penduduk, BKKBN berharap ada penundaan usia perkawinan



JAKARTA. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyiapkan dua program untuk mengerem ledakan jumlah penduduk. Kedua program itu yakni penundaan usia perkawinan dan Keluarga Berencana (KB).Kepala BKKBN Sugiri Syarief berharap batas usia pernikahan bisa mencapai 20 tahun. "Tahun 2010 rata-rata usia pernikahan 19,8 tahun," ujarnya saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR, Senin (7/3).Untuk program KB, BKKBN akan memberikan alat kontrasepsi secara gratis kepada 30 juta keluarga miskin. Sebab, angka kelahiran paling banyak terjadi di kalangan masyarakat miskin.

Catatan saja, pertumbuhan penduduk terus menanjak. Pada 2010 lalu, pertumbuhan penduduk naik sebesar 4,5% menjadi 240 juta jiwa.

BKKBN menargetkan, laju pertumbuhan penduduk bisa turun sebesar 1,1%. "Tahun lalu pertumbuhan penduduk naik 1,49%, kami harap 2015 turun, kalau untuk tahun ini tidak bisa turun secepat itu, prosesnya lama," jelasnya.Anggota Komisi IX DPR Rieke Dyah Pitaloka menyarankan, BKKBN juga harus memfokuskan pada pendataan jumlah penduduk terutama penduduk yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia. "Sistem pendataan online tidak berjalan, kami harap ada data kongkrit dari BKKBN,"ujarnya.Sugiri menyatakan, BKKBN akan membuat desain data penduduk untuk dilihat melalui jaringan online. "Karena struktur baru dilantik bulan lalu. Kami harapkan kegiatan ini bisa kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can