JAKARTA. Karena kondisi ekonomi tengah kurang kondusif, sejumlah perusahaan menahan diri untuk melakukan ekspansi. Termasuk asuransi umum syariah. Salah satunya yaitu unit bisnis syariah Asuransi Bumiputera Muda 1967 (Bumida Syariah). Kepala Divisi Bumida Syariah, M. Nasyubun menuturkan bahwa ada beberapa bisnis atau produk baru yang terpaksa ditunda pelaksanaannya. Akibat dari penundaan itu, alhasil potensi pendapatan premi Bumida syariah lebih rendah dari yang ditargetkan pada awal tahun. Pada awalnya Bumida Syariah menargetkan premi sebesar Rp 50 miliar. "Kami merevisi untuk target premi tahun ini menjadi Rp 45 miliar, karena ada beberapa bisnis yang terpaksa dibatalkan," ungkap Nasyubun.
Tahan luncurkan produk baru, Bumida revisi target
JAKARTA. Karena kondisi ekonomi tengah kurang kondusif, sejumlah perusahaan menahan diri untuk melakukan ekspansi. Termasuk asuransi umum syariah. Salah satunya yaitu unit bisnis syariah Asuransi Bumiputera Muda 1967 (Bumida Syariah). Kepala Divisi Bumida Syariah, M. Nasyubun menuturkan bahwa ada beberapa bisnis atau produk baru yang terpaksa ditunda pelaksanaannya. Akibat dari penundaan itu, alhasil potensi pendapatan premi Bumida syariah lebih rendah dari yang ditargetkan pada awal tahun. Pada awalnya Bumida Syariah menargetkan premi sebesar Rp 50 miliar. "Kami merevisi untuk target premi tahun ini menjadi Rp 45 miliar, karena ada beberapa bisnis yang terpaksa dibatalkan," ungkap Nasyubun.