KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi The Fed alias bank sentral Amerika Serikat (AS) hanya akan menaikkan suku bunganya satu kali di tahun ini. Penyebabnya, pertumbuhan ekonomi AS melambat dipengaruhi oleh terbatasnya stimulus fiskal, permasalahan struktural tenaga kerja, dan menurunnya keyakinan pelaku usaha. Tak hanya AS, Eropa dan Tiongkok pun mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. "Sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, harga komoditas juga turun," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (21/2). Melihat kondisi global tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 6%. Keputusan ini, tegas BI, untuk tetap menjaga stabilitas eksternal yang dilihat dari kondisi neraca pembayaran Indonesia (NPI).
Tahan suku bunga, BI: The Fed diprediksi hanya akan naikan suku bunga satu kali
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi The Fed alias bank sentral Amerika Serikat (AS) hanya akan menaikkan suku bunganya satu kali di tahun ini. Penyebabnya, pertumbuhan ekonomi AS melambat dipengaruhi oleh terbatasnya stimulus fiskal, permasalahan struktural tenaga kerja, dan menurunnya keyakinan pelaku usaha. Tak hanya AS, Eropa dan Tiongkok pun mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. "Sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, harga komoditas juga turun," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (21/2). Melihat kondisi global tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 6%. Keputusan ini, tegas BI, untuk tetap menjaga stabilitas eksternal yang dilihat dari kondisi neraca pembayaran Indonesia (NPI).