PEKANBARU. Sejumlah keluarga tahanan mengungkap praktik pungutan liar di Rutan Klas IIB Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, yang menjadi salah satu pemicu kerusuhan dan berbuntut insiden kaburnya ratusan tahanan. "Kami sudah muak tapi tidak bisa mengadu karena anak saya ditahan. Tapi sekarang semua harus dibuka, apalagi sudah ada kerusuhan seperti ini," kata seorang keluarga tahanan, Yusti (65) kepada Antara di halaman Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Sabtu (6/5). Ia mengungkapkan anaknya menjadi tahanan namun tidak ikut dalam kerusuhan. Yusti mengaku terpaksa membayar agar anaknya pindah kamar tahanan ke lantai satu karena kamar sebelumnya sangat penuh sesak. Menurut dia, motif pungli melibatkan "tamping" atau sesama tahanan yang dipercaya pihak rutan.
Tahanan dan pungli di rutan Pekanbaru
PEKANBARU. Sejumlah keluarga tahanan mengungkap praktik pungutan liar di Rutan Klas IIB Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, yang menjadi salah satu pemicu kerusuhan dan berbuntut insiden kaburnya ratusan tahanan. "Kami sudah muak tapi tidak bisa mengadu karena anak saya ditahan. Tapi sekarang semua harus dibuka, apalagi sudah ada kerusuhan seperti ini," kata seorang keluarga tahanan, Yusti (65) kepada Antara di halaman Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Sabtu (6/5). Ia mengungkapkan anaknya menjadi tahanan namun tidak ikut dalam kerusuhan. Yusti mengaku terpaksa membayar agar anaknya pindah kamar tahanan ke lantai satu karena kamar sebelumnya sangat penuh sesak. Menurut dia, motif pungli melibatkan "tamping" atau sesama tahanan yang dipercaya pihak rutan.