Tahap pertama, PGN bayar Rp 8,3 triliun untuk beli Pertagas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) harus segera membayar untuk merampungkan akuisisi 51% saham PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina. Ini menjadi langkah untuk mewujudkan pembentukan holding BUMN migas.

Merujuk kesepakatan akuisisi Pertagas, total dana yang dibutuhkan PGN mencapai Rp 16,60 triliun. Manajemen PGN membagi pembayaran dalam dua tahap untuk menyelesaikan transaksi tersebut.

Tahap pertama dilakukan pada tahun ini. Pembayaran tahap kedua mulai tahun depan. "Kami sedang membicarakan dengan holding. Intinya, ada dua kali pembayaran," kata Direktur Utama PGN, Jobi Trinanda Hasjim, Selasa (17/7).


Untuk transaksi tahap pertama, PGN akan membayar 50% secara tunai. Jadi, sebesar 50% dari seluruh nilai total akuisisi Pertagas adalah mencapai Rp 8,3 triliun.

Langkah ini dilakukan karena dalam perjanjian dengan Pertamina, PGN wajib mulai melakukan pembayaran dalam waktu 90 hari.

Sementara pembayaran tahap kedua akan dilaksanakan enam bulan, terhitung sejak pembayaran tahap pertama.

Jobi mengklim, PGN bisa melunasi pembayaran tahap pertama sebesar 50% dari nilai transaksi dengan kas internal. Pasalnya PGN memiliki kinerja yang cukup baik sepanjang tahun lalu. Maka dari itu, PGN memutuskan akan melunasi separuh nilai transaksi pada tahun ini.

Sedangkan untuk sisa separuh lagi masih ada beberapa opsi, yang tengah dikaji. Pembayaran tahap kedua bisa saja melalui mekanisme pinjaman, bond maupun kas perusahaan lagi. Tapi kepastiannya menunggu hasil perhitungan selama enam bulan pasca proses pembayaran tahap pertama.

Untuk pinjaman pun harus melewati proses beauty contest yang setidaknya memerlukan waktu. "Semua opsi kami buka. Kami juga bicara sama holding, mungkin bisa memakai fasilitas yang mereka punya," tukas Jobi.

Transaksi pengambilalihan Pertagas dilakukan melalui skema jual beli 2,59 juta saham setara 51% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor Pertagas. Harga akuisisinya adalah US$ 1,22 miliar atau Rp 16,60 triliun.

Harapannya, akuisisi itu berefek positif bagi PGN selaku subholding gas PT Pertamina, yang mengelola bisnis gas secara terintegrasi di Indonesia. Alhasil, bisa menciptakan efisiensi dalam rantai bisnis gas bumi.

Selain memperbesar jaringan gas lewat akuisisi Pertagas, emiten berkode saham PGAS di Bursa Efek Indonesia ini juga bisa memperluas pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia