Tahapan menyusun resolusi gaya hidup sehat



KONTAN.CO.ID - Kesehatan adalah harta yang tak ternilai. Tubuh yang sehat akan menopang kelancaran aktivitas Anda sehari-hari.

Demi mendapatkan tubuh yang sehat, tentu Anda juga harus menerapkan gaya hidup sehat.

Pola hidup sehat tampaknya mudah. Tapi, bagi sebagian orang, gaya hidup sehat bukanlah perkara gampang.


Karena itu, Anda perlu berusaha keras untuk menerapkan gaya hidup sehat. “Selain pola makan sehat, Anda bisa menerapkan olahraga teratur,” kata Dr. Andi Kurniawan Sp. KO dari Indonesia Sports Medicine Centre (ISMC).  

Menurut Andi, banyak manfaat yang bisa Anda peroleh dari gaya hidup sehat. Terlebih, bagi Anda yang berpotensi mengidap penyakit yang tergolong degeneratif, seperti jantung, diabetes, diabetes, serta hipertensi.

Bahayanya, penyakit tersebut juga dapat mengakibatkan komplikasi pada tubuh Anda. Satu penyakit saja bisa memaksa Anda merogoh kocek lebih dalam, apalagi kalau sampai terjadi komplikasi.

“Nah, ketimbang menghabiskan banyak uang untuk biaya pengobatan, tentu lebih baik mencegah penyakit degeneratif menyerang tubuh Anda,” ujar Andi.

Saat ini, Andi mengungkapkan, banyak anak muda terserang penyakit degeneratif lantaran gaya hidup tidak sehat. Sudah jarang berolahraga, mereka terbiasa menyantap makanan dengan kadar gula dan lemak tinggi yang bisa menjadi pemicu kolesterol.

Supaya terhindar dari penyakit degeneratif, yuk, jadikan tahun baru ini sebagai momentum untuk membuat sebuah resolusi atau perubahan gaya hidup. “Yang tadinya belum gaya hidup sehat, sekarang harus bertekad bisa gaya hidup sehat,” imbuh Andi.

Membuat resolusi kesehatan, Andi menegaskan, penting sebagai sebuah panduan gaya hidup sehat. Resolusi tersebut bisa mencakup rencana-rencana apa saja yang akan Anda lakukan, berikut target yang ingin diraih dari menerapkan gaya hidup sehat. “Harus dibuat juga target jangka pendek dan jangka panjang,” sebutnya.

Biar resolusi yang Anda buat benar-benar tepat dan mengena, ada baiknya mengevaluasi dulu gaya hidup sepanjang tahun lalu. Salah satu yang perlu Anda evaluasi: pola makan.

Andi mengatakan, pola makan sangat menentukan kesehatan seseorang. Bila selama ini asupan makan lebih banyak makanan berlemak dan yang manis-manis, jelas berpotensi mengidap kolesterol tinggi atau diabetes.

Maka itu, dalam menyusun resolusi kesehatan, penting bagi Anda untuk mengubah pola makan. Selain mengurangi makanan berlemak, Anda juga harus bertekad untuk memperbanyak asupan sayur mayur dan buah-buahan. Soalnya, “Serat sayur dan buah sangat penting bagi kesehatan tubuh,” ungkap Andi.  

Lalu, cek juga aktivitas fisik Anda selama ini. Apakah kurang gerak sehingga tubuh mudah lelah dan kurang bugar. “Kemudian, apakah Anda merokok juga? Kalau, iya, berapa batang dalam sehari” tambahnya.

Menyusun resolusi

Setelah mendapat gambaran lengkap, barulah menentukan goal atawa tujuan yang Anda ingin capai di tahun yang baru ini. Dalam menyusun resolusi kesehatan, Andi menyarankan, target yang Anda tetapkan harus realistis, enggak perlu muluk-muluk.

Untuk pola makan, misalnya, mulai membiasakan makan buah dan sayur serta mengurangi gula serta makanan cepat saji (fast food). “Jangan berlebihan makan buah karena buah juga banyak mengandung gula,” imbuh Nazhif Gifari, S.gz, MSi, Wakil Sekretaris Asosiasi Nutrisionis Olahraga dan Kebugaran Indonesia (ANOKI).

Bagi perokok, mulai membuat resolusi dengan mengurangi rokok. “Target jangka pendeknya tidak usah langsung berhenti, karena itu kurang realistis, cukup bertahap dengan cara mengurangi,” kata Andi.

Berikutnya, mulai bertekad untuk olahraga rutin. Olahraga teratur bisa Anda lakukan minimal seminggu tiga kali atau lima kali. “Sesuai kondisi dan waktu saja,” tambah Andi.

Tapi, jangan pernah menjadikan biaya atau dana sebagai kendala atau alasan Anda tidak bisa berolahraga. Sebab, ada olahraga yang tak perlu memakan biaya sama sekali.

“Mulailah olahraga teratur yang sederhana dan murah, seperti lari atau jalan pagi. Olahraga, kan, tidak harus nge-gym,” tegas Andi.

Gaya hidup sehat mahal, Nazhif menegaskan, itu merupakan persepsi yang salah. Silakan Anda ke pasar, tradisional atau modern. Yang namanya sayur, wortel, timun, bayam, kangkung, harganya terjangkau.

“Yang mahal adalah kemauan untuk masak sendiri. Tidak masak, biasanya alasannya sibuk. Padahal, kita diberikan waktu 24 jam,  dan sebetulnya kita bisa bagi waktu dengan baik,” beber dia.

Tak kalah penting, adalah manajemen stres. Tanpa Anda sadari, seiring pertambahan usia maka tuntutan hidup bakal semakin besar.

Alhasil, tingkat stres mungkin juga mengalami peningkatan. Padahal jika Anda biarkan, stres kronis bisa meningkatkan risiko insomnia, depresi, obesitas, penyakit jantung, dan lainnya. “Stres tinggi perlu dikendalikan,” ucap Andi.

Nah, kalau tahun lalu tingkat stres mengalami peningkatan, Anda perlu membuat resolusi untuk hidup lebih bahagia. Tentu saja, dengan mengurangi stres di tahun babi tanah.

Yang harus dilakukan

Dalam menjalani resolusi kesehatan, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan agar target-target bisa tercapai.

Pertama, disiplin. Menurut Andi, resolusi kesehatan dapat terwujud asalkan Anda disiplin dalam menjalaninya.

Ia memberi saran, sebaiknya Anda membuat semacam reward dan punishment dalam menjalani resolusi hidup sehat. “Bila berhasil, kasih reward, kalau gagal juga ada punishment,” tutur dia.

Misalnya, dalam jangka pendek rutin lari pagi. Bila target ini tercapai, reward-nya bisa dengan membeli sepatu lari yang baru.

“Tapi kalau gagal, maka Anda harus menyiapkan punishment sendiri, dan itu dalam beberapa kasus berhasil untuk memacu seseorang untuk berolahraga,” imbuhnya.

Kedua, komitmen untuk menjalani hidup sehat. Pola hidup sehat membutuhkan komitmen dari hari ke hari dalam jangka panjang. Tentu juga, perlu kesabaran.

Komitmen ini bisa terwujud bila benar-benar Anda dasari dengan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan menjauhkan diri dari kebiasaan buruk yang mengundang beragam jenis penyakit. “Yang paling penting memang komitmen, tapi jalani tanpa paksaan, alami saja,” tambah Nazhif.

Ketiga, bergabung dengan komunitas-komunitas hidup sehat. Contohnya, komunitas lari. “Lingkungan ini penting karena bisa saling menyemangati satu sama lain,” ungkap Andi.

Selama tiga hal itu Anda lakukan, resolusi hidup sehat bukan sesuatu yang mustahil tercapai di 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan