NEW YORK. Saham-saham AS terperosok paling dalam di tahun 2008 sejak Great Depression meremukkan saham-saham keuangan, energi dan logam. Buntutnya, perekonomian terbesar di dunia harus menderita oleh cekikan resesi. Citigroup Inc., Bank of America Corp. dan Goldman Sachs Group Inc. mengalami kemunduran lebih dari 60% seiring dengan 80 dari 84 institusi keuangan di Standard & Poors 500 Index tergelincir. Sementara itu Exxon Mobil Corp. dan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. juga terjerembap lantaran Reuters/Jefferies CRB Index dari 19 raw materials juga terpeleset 36%. Caterpillar Inc. anjlok 38% lantaran AS, Eropa dan Jepang baru mengalami penyusutan yang berkelanjutan untuk yang pertama kalinya sejak Perang Dunia II. "Mereka akan mencatat penurunan tahun ini untuk selama-lamanya. Kalau dipadatkan dalam satu kata saja, saya ingin menyebutnya: lelah," kata Duncan Niederauer, Chief Executive Officer New York Stock Exchange yang memiliki NYSE Euronext. S&P 500 terkikis 38,5%, paling besar setelah yang pernah dicatatkan, setelah terjerembap di tahun 1937, menjadi 903,25. Sedangkan Dow Jones Industrial Average terperosok 34% menjadi 8.776,39, level yang paling rendah sejak 1931. Pada perdagangan di awal tahun kemarin, pasar sedikit tersenyum lega dengan kenaikan 10 industri di indeks S&P 500. S&P 500 telah melompat sebesar 20% sejak 20 November lalu. Kenaikan ini disurung oleh penyelamatan pemerintah terhadap Citigroup Inc., janji presiden terpilih Barack Obama untuk menganggarkan dana yang besar untuk proyek infrastruktur, dan pemangkasan The Fed ke level yang cukup mini. "Apa yang akan mempengaruhi pasar adalah seberapa dalam resesi ini akan mengepung kita. Para pemangku kebijakan saat ini berusaha untuk melakukan apapun untuk mencegah resesi yang kian dalam. Tapi saya rasa ini juga akan tetap menggelinding dengan buruk karena pasar kredit masih tertutup dan investor tidak ingin mengambil risiko," kata Noman Ali, Money Manager MFC Global Investment Management di Toronto. Perusahaan keuangan terbanting paling keras diantara 10 industri utama di S&P 500 dan menggiring keterperosokan sebesar 57% secara kolektif sepanjang 19 tahun indeks ini eksis bertransaksi. Lehman Brothers Holdings Inc., mencatatkan perusahaan yang mengalami kebangkrutan paling luar biasa di bulan September lalu setelah sahamnya menguap hampir seluruhnya. Rivalnya, Merrill Lynch & Co. dan Bear Stearns Cos. juga dipaksa untuk diambil alih untuk mencegah kehancuran yang lebih lanjut. Sementara itu Goldman Sachs Group Inc. dan Morgan Stanley dikonversi menjadi holding perbankan seiring dengan para pemilik modal yang kehilangan kepercayaan dirinya lantaran mereka bergantung pada pembiayaan dari pasar utang. Saham Morgan Stanley tergelincir 70% pada tahun 2008, sementara Goldman Sachs juga terkikis habis 61%.
Tahun 2008, Tahun Keterpurukan Bagi Wall Street
NEW YORK. Saham-saham AS terperosok paling dalam di tahun 2008 sejak Great Depression meremukkan saham-saham keuangan, energi dan logam. Buntutnya, perekonomian terbesar di dunia harus menderita oleh cekikan resesi. Citigroup Inc., Bank of America Corp. dan Goldman Sachs Group Inc. mengalami kemunduran lebih dari 60% seiring dengan 80 dari 84 institusi keuangan di Standard & Poors 500 Index tergelincir. Sementara itu Exxon Mobil Corp. dan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. juga terjerembap lantaran Reuters/Jefferies CRB Index dari 19 raw materials juga terpeleset 36%. Caterpillar Inc. anjlok 38% lantaran AS, Eropa dan Jepang baru mengalami penyusutan yang berkelanjutan untuk yang pertama kalinya sejak Perang Dunia II. "Mereka akan mencatat penurunan tahun ini untuk selama-lamanya. Kalau dipadatkan dalam satu kata saja, saya ingin menyebutnya: lelah," kata Duncan Niederauer, Chief Executive Officer New York Stock Exchange yang memiliki NYSE Euronext. S&P 500 terkikis 38,5%, paling besar setelah yang pernah dicatatkan, setelah terjerembap di tahun 1937, menjadi 903,25. Sedangkan Dow Jones Industrial Average terperosok 34% menjadi 8.776,39, level yang paling rendah sejak 1931. Pada perdagangan di awal tahun kemarin, pasar sedikit tersenyum lega dengan kenaikan 10 industri di indeks S&P 500. S&P 500 telah melompat sebesar 20% sejak 20 November lalu. Kenaikan ini disurung oleh penyelamatan pemerintah terhadap Citigroup Inc., janji presiden terpilih Barack Obama untuk menganggarkan dana yang besar untuk proyek infrastruktur, dan pemangkasan The Fed ke level yang cukup mini. "Apa yang akan mempengaruhi pasar adalah seberapa dalam resesi ini akan mengepung kita. Para pemangku kebijakan saat ini berusaha untuk melakukan apapun untuk mencegah resesi yang kian dalam. Tapi saya rasa ini juga akan tetap menggelinding dengan buruk karena pasar kredit masih tertutup dan investor tidak ingin mengambil risiko," kata Noman Ali, Money Manager MFC Global Investment Management di Toronto. Perusahaan keuangan terbanting paling keras diantara 10 industri utama di S&P 500 dan menggiring keterperosokan sebesar 57% secara kolektif sepanjang 19 tahun indeks ini eksis bertransaksi. Lehman Brothers Holdings Inc., mencatatkan perusahaan yang mengalami kebangkrutan paling luar biasa di bulan September lalu setelah sahamnya menguap hampir seluruhnya. Rivalnya, Merrill Lynch & Co. dan Bear Stearns Cos. juga dipaksa untuk diambil alih untuk mencegah kehancuran yang lebih lanjut. Sementara itu Goldman Sachs Group Inc. dan Morgan Stanley dikonversi menjadi holding perbankan seiring dengan para pemilik modal yang kehilangan kepercayaan dirinya lantaran mereka bergantung pada pembiayaan dari pasar utang. Saham Morgan Stanley tergelincir 70% pada tahun 2008, sementara Goldman Sachs juga terkikis habis 61%.