JAKARTA. Cerahnya perekonomian nasional di sepanjang tahun lalu, berhasil mendongkrak pertumbuhan industri dana pensiun lembaga keuangan (DPLK). Buktinya, aset sejumlah pengelola dana pensiun tumbuh positif. Aset DPLK BRI misalnya, di 2010 mampu tumbuh 27,2% dibandingkan 2009, menjadi Rp 1,4 triliun. Sedangkan DPLK BNI mencatatkan aset sebesar Rp 4,97 triliun atau tumbuh 16,3% ketimbang tahun 2009. Kepala Bagian DPLK BRI Wahyuni Marhaenis bilang, pencapaian kinerja itu karena terdorong imbal hasil (yield) investasi yang cukup menyenangkan. Dari instrumen deposito, memberikan keuntungan 9,54% , obligasi 11,67% obligasi, dan paling besar berasa dari saham, yakni 57,05%. "Kinerja pasar saham memang sangat bagus, sehingga imbal hasilnya paling besar," ujar Wahyuni, Jumat (14/1).
Tahun 2010, aset DPLK tumbuh 15% Lebih
JAKARTA. Cerahnya perekonomian nasional di sepanjang tahun lalu, berhasil mendongkrak pertumbuhan industri dana pensiun lembaga keuangan (DPLK). Buktinya, aset sejumlah pengelola dana pensiun tumbuh positif. Aset DPLK BRI misalnya, di 2010 mampu tumbuh 27,2% dibandingkan 2009, menjadi Rp 1,4 triliun. Sedangkan DPLK BNI mencatatkan aset sebesar Rp 4,97 triliun atau tumbuh 16,3% ketimbang tahun 2009. Kepala Bagian DPLK BRI Wahyuni Marhaenis bilang, pencapaian kinerja itu karena terdorong imbal hasil (yield) investasi yang cukup menyenangkan. Dari instrumen deposito, memberikan keuntungan 9,54% , obligasi 11,67% obligasi, dan paling besar berasa dari saham, yakni 57,05%. "Kinerja pasar saham memang sangat bagus, sehingga imbal hasilnya paling besar," ujar Wahyuni, Jumat (14/1).