Tahun 2011, produksi CPO Indonesia bisa mencapai 23,85 juta ton



JAKARTA. Reli harga minyak kelapa sawit mentah alias crude palm oil (CPO) bertahan hingga penutupan tahun 2010. Bahkan harga CPO pada Kamis (30/12) memperbarui level tertingginya sepanjang tahun lalu dengan mencapai US$ 1.230,27 per ton.

Memang, jika dirata-rata sepanjang tahun, maka harga CPO masih US$ 839,73 per ton. Tapi, harga rata-rata 2010 ini lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata tahun 2009 yang hanya US$ 650 per ton.

Tren penguatan harga CPO diprediksi akan bertahan hingga awal tahun ini. Penyebabnya, kebutuhan CPO dari India dan China masih tinggi.


Muhammad Sugiarto, Analis Lautandhana Securities, memperkirakan permintaan CPO China di 2011 bisa meningkat 7% daripada tahun lalu yang berkisar 6,9 juta ton. Artinya di tahun ini kebutuhan CPO China akan mencapai 7,38 juta ton.

Pertumbuhan permintaan CPO di India diramalkan lebih tinggi daripada pertumbuhan permintaan di China, yaitu 20%. Tahun lalu, permintaan CPO di India mencapai 7,2 juta ton. "Di tahun 2011, kebutuhan CPO mencapai 8,64 juta ton," tutur Sugiarto.

Pasokan CPO di 2011 diperkirakan ikut mengimbangi kenaikan permintaan. Produksi CPO di Indonesia bisa dijadikan patokan. Jika tahun lalu produksi CPO diperkirakan 21,8 juta ton, maka di 2011 ini produksi diramal mencapai 23,85 juta ton.

Area makin luas

Menurut Tjahyo Dwi Arianto, Hubungan Investor PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), salah satu penyebab kenaikan produksi adalah pertambahan luas lahan menghasilkan menjadi 6,1 juta hektare, atau tumbuh 6,5% per tahun.

Karena suplai dan permintaan sama-sama naik, maka harga jual rata-rata CPO di 2011 diramal tak akan melonjak. Lanang Trihardian, Aanalis Syailendra Securities, memperkirakan harga jual rata-rata CPO sepanjang 2011 berkisar US$ 881-US$ 923 per ton atau tumbuh 5%-10%.

Sementara Sugiarto memperkirakan harga jual rata-rata CPO di 2011 bisa mencapai US$ 900-US$ 1.000 per ton. Sugiarto memprediksi, harga rata-rata bakal terangkat karena permintaan tumbuh lebih kencang daripada pasokan.

Namun, harga saham emiten produsen CPO dinilai para analis sudah sesuai dengan kenaikan harga CPO di pasar spot. Karena harga saham-saham CPO dinilai sudah mendekati harga wajar, potensi kenaikan pun tipis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie