JAKARTA. Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun tahun depan. Direktur Utama Peruri Junijo Jahja mengatakan penerbitan obligasi itu akan dilakukan secara bertahap.Untuk tahap pertama, Peruri kemungkinan akan menerbitkan obligasi senilai Rp 800 miliar. Untuk tahap selanjutnya, Junijo belum bisa memastikannya. Sayangnya, dia belum bisa memastikan kapan tanggal pasti penerbitan obligasi itu. "Kemungkinan semester kedua. Semoga bisa di kuartal ketiga," katanya, Jumat (2/12) pekan lalu. Hasil penerbitan obligasi ini akan dipakai untuk pengembangan dan optimaliasi aset. Sayang, ia tak merincinya lebih detil terkait hal tersebut. "Yang pasti rencana obligasi tetap kami proses karena untuk optimalisasi aset, seperti tanah kami yang di daerah Blok M, perlu dioptimalkan pemanfaatannya," tegasnya.Peruri sudah mengantongi restu atas rencana penerbitan surat utang ini dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham mayoritas. "Sekarang kami masih melakukan feasibility study semoga bisa selesai Desember. Setelah itu kami akan cari konsultan dan lain-lainnya," tandasnya.Selain berencana menerbitkan obligasi, perusahaan pencetak uang milik negara tersebut pun berharap bisa turut melantai di bursa saham. Hanya saja, saat ini keinginan tersebut masih terganjal status perusahaan yang belum menjadi perseroan terbatas (PT). "Kalau sudah ada perubahan ke PT, kita ada keinginan kearah sana. Kan bagus common practice di bisnis, kenapa nggak. Investor base-nya di perluas kalau tadinya hanya pemerintah kemudian publik juga bisa ikut. Tapi itu semua kan tentu tergantung Kementrian," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun 2012, Peruri terbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun
JAKARTA. Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun tahun depan. Direktur Utama Peruri Junijo Jahja mengatakan penerbitan obligasi itu akan dilakukan secara bertahap.Untuk tahap pertama, Peruri kemungkinan akan menerbitkan obligasi senilai Rp 800 miliar. Untuk tahap selanjutnya, Junijo belum bisa memastikannya. Sayangnya, dia belum bisa memastikan kapan tanggal pasti penerbitan obligasi itu. "Kemungkinan semester kedua. Semoga bisa di kuartal ketiga," katanya, Jumat (2/12) pekan lalu. Hasil penerbitan obligasi ini akan dipakai untuk pengembangan dan optimaliasi aset. Sayang, ia tak merincinya lebih detil terkait hal tersebut. "Yang pasti rencana obligasi tetap kami proses karena untuk optimalisasi aset, seperti tanah kami yang di daerah Blok M, perlu dioptimalkan pemanfaatannya," tegasnya.Peruri sudah mengantongi restu atas rencana penerbitan surat utang ini dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham mayoritas. "Sekarang kami masih melakukan feasibility study semoga bisa selesai Desember. Setelah itu kami akan cari konsultan dan lain-lainnya," tandasnya.Selain berencana menerbitkan obligasi, perusahaan pencetak uang milik negara tersebut pun berharap bisa turut melantai di bursa saham. Hanya saja, saat ini keinginan tersebut masih terganjal status perusahaan yang belum menjadi perseroan terbatas (PT). "Kalau sudah ada perubahan ke PT, kita ada keinginan kearah sana. Kan bagus common practice di bisnis, kenapa nggak. Investor base-nya di perluas kalau tadinya hanya pemerintah kemudian publik juga bisa ikut. Tapi itu semua kan tentu tergantung Kementrian," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News