Tahun 2015, laba bersih bank BNI turun 15,9%



JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) melaporkan penurunan laba bersih sepanjang tahun 2015 jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

Laba perseroan tercatat sebesar Rp 9,1 triliun, turun 15,9 persen jika dibandingkan Rp 10,8 triliun pada tahun 2014 lalu.

Adapun total pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income tahun 2015 tumbuh 12,3 persen menjadi Rp 25,6 triliun dibandingkan Rp 22,8 triliun pada tahun 2014. 


Pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income naik dari Rp 6,9 triliun pada akhir 2014 menjadi Rp 7,3 triliun.

Jumlah itu terdiri dari pembayaran transaksi ATM tumbuh sebesar 45,5 persen, trade finance 44,4 persen, dan bancassurance 37,7 persen. 

Aset perseroan di akhir tahun 2015 tercatat tumbuh 22,1 persen menjadi Rp 508,6 triliun dibandingkan Rp 416,6 triliun. 

"Kalau dilihat tahun lalu laba kita turun. Penyebab utama karena memang NPL (Non Performing Loan/Rasio Kredit Bermasalah) kita mengalami kenaikan, 2014 itu 2 persen, semester 1 naik 3 persen, dan sekarang turun jadi 2,7 persen," jelas Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di kantornya, Senin (25/1/2016).

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan tercatat tumbuh 18 persen dari Rp 313,9 triliun di 2014 menjadi Rp 370,4 triliun pada tahun 2015. 

Sementara itu, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) naik menjadi 19,5 persen pada tahun 2015 dari 16,2 persen di 2014. 

Perseroan pun mencatat penyaluran kredit meningkat 17,5 persen menjadi Rp 326,1 triliun pada tahun 2015, dibandingkan Rp 277,6 triliun di 2014. Adapun NPL gross berada di level 2,7 persen dan NPL nett 0,9 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan