JAKARTA. Berbagai indikator yang memperlihatkan pertumbuhan negatif, dikhawatirkan dapat memicu pasar properti bakal terpuruk pada tahun 2015 mendatang. Terlebih jika nilai tukar rupiah masih fluktuatif cenderung terus melemah, ekonomi melambat, dan hilangnya stimulus dari bank sentral AS. Senior Associate Director Office Service Colliers International Indonesia, Sutrisno R Soetarmo, tak menampik pasar properti bakal terus tertekan pada tahun depan. Terutama bila berbagai indikator ekonomi tidak menampakkan pemulihan. Hal itu ditandai dengan menurunnya kinerja pasar perkantoran komersial akibat penundaan aksi ekspansi perusahaan domestik dan asing maupun perusahaan yang baru akan menjajaki pasar Indonesia. "Fenomena kemerosotan kinerja sektor properti terutama perkantoran komersial sebetulnya sudah terlihat sejak awal 2014. Terjadi koreksi harga sewa akibat permintaan mengalami kontraksi. Pasar perkantoran yang sebelumnya diprediksi pulih setelah mengalami perlambatan penyerapan pada 2013, ternyata berjalan tidak sesuai ekspektasi," papar Sutrisno, Selasa (7/10).
Tahun 2015, pasar properti terjerembap?
JAKARTA. Berbagai indikator yang memperlihatkan pertumbuhan negatif, dikhawatirkan dapat memicu pasar properti bakal terpuruk pada tahun 2015 mendatang. Terlebih jika nilai tukar rupiah masih fluktuatif cenderung terus melemah, ekonomi melambat, dan hilangnya stimulus dari bank sentral AS. Senior Associate Director Office Service Colliers International Indonesia, Sutrisno R Soetarmo, tak menampik pasar properti bakal terus tertekan pada tahun depan. Terutama bila berbagai indikator ekonomi tidak menampakkan pemulihan. Hal itu ditandai dengan menurunnya kinerja pasar perkantoran komersial akibat penundaan aksi ekspansi perusahaan domestik dan asing maupun perusahaan yang baru akan menjajaki pasar Indonesia. "Fenomena kemerosotan kinerja sektor properti terutama perkantoran komersial sebetulnya sudah terlihat sejak awal 2014. Terjadi koreksi harga sewa akibat permintaan mengalami kontraksi. Pasar perkantoran yang sebelumnya diprediksi pulih setelah mengalami perlambatan penyerapan pada 2013, ternyata berjalan tidak sesuai ekspektasi," papar Sutrisno, Selasa (7/10).