Tahun 2015, Sriwijaya bidik terbang ke Malaysia



SEMARANG. Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie menjelaskan dalam kuartal ke tiga tahun ini, Sriwijaya Air telah mencapai angka neraca yang positif.

Tahun depan, krisis biaya tinggi masih menjadi fokus utama dalam menentukan arah kebijakan, selain itu Sriwijaya Air juga harus cermat dan kalkulatif dalam melakukan ekspansi rute, baik domestik maupun regional.

“Maka, tahun depan kita harus siap untuk  menghitung dan menata perencanaan secara analitis untuk membuka rute regional lain, seperti Malaysia, dan Bangladesh. Sehingga, rute tersebut dapat menyumbangkan keseimbangan pendapatan dalam bentuk dollar Amerika yang saat ini sedang melangit di mata rupiah,” ucap Chandra, Minggu (9/11).


Chandra melanjutkan, pengalaman tahun-tahun sebelumya menjadi catatan penting untuk melangkah ke depan. Konsepsi melayani, mengabdi, dan berbagi menjadi etos untuk membangun Sriwijaya Air.

Ulang tahun kali ini, Sriwijaya Air mengangkat tema maju, modern, dan berkelanjutan. Artinya roda perusahaan harus berjalan sesuai dengan perencanaan yang matang untuk melangkah ke depan.

Chandra menjelaskan tiga kata kunci ini menjadi pesan 11 tahun Sriwijaya Air. Maju, artinya meskipun banyak tantangan yang dihadapi, Sriwijaya Air harus terus maju tidak ada  kata mundur, dan harus berkembang, maju dalam teknologi.

Modern, lanjutnya,  merupakan bentuk modernisasi disegala inftastruktur antara lain, sistem IT yang saat ini sedang dalam pembaharuan sistem informasi dan reservasi. Dan berkelanjutan, artinya Sriwijaya Air akan tetap rendah hati menjadi maskapai pilihan utama pelanggan sepanjang masa.

“Tahun depan, kami akan mendatangkan 13 pesawat Boeing 737-800 NG, tiga diantaranya akan hadir pada akhir tahun ini.Pengadaan pesawat ini merupakan bentuk peremajaan armada.Dalam kesempatan, ini kami akan memberikan apresiasi pada 44 karyawan berupa paket umroh,” tandas Chandra. (Dini Suciatiningrum)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto