KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk mencatatkan kinerja yang apik di tahun 2019. Perusahaan dengan kode emiten MIKA itu membukukan pertumbuhan baik dari sisi pendapatan bersih maupun laba bersihnya.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Selasa (31/3), sepanjang tahun 2019, MIKA mengantongi pendapatan bersih hingga Rp 3,20 triliun, bertumbuh 18,08% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,71 triliun.

Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) siap menjadi RS rujukan dalam penanganan pasien virus corona

Adapun kenaikan pendapatan itu turut mengerek laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 19% year on year (YoY). MIKA mengantongi laba hingga Rp 730,15 miliar dari sebelumnya Rp 613,56 miliar.

Selain didorong oleh kenaikan pendapatan, pertumbuhan laba MIKA juga ditopang oleh beban-beban yang mampu ditekan. Seperti, beban operasi lain yang menurun 30,52% YoY menjadi Rp 5,19 miliar dari sebelumnya Rp 7,47 miliar. Ada juga biaya keuangan yang ditekan 8,85% YoY menjadi Rp 13,59 miliar dari sebelumnya Rp 14,91 miliar.

Selain itu, kenaikan akun pendapatan operasional lain sebesar 48,55% dari sebelumnya Rp 42,33 miliar menjadi Rp 62,88 , turut mengangkat laba sebelum pajak penghasilan menjadi Rp 1 triliun dari sebelumnya Rp 850,15 miliar.

Asal tahu saja, di tahun 2019 MIKA memiliki total aset hingga Rp 5,58 triliun naik 9,63% dari tahun sebelumnya Rp 5,09 triliun. Rinciannya, total aset lancar yang tumbuh tipis 2,48% YoY menjadi Rp 2,48 triliun dan aset tidak lancar yang tumbuh 16,1% YoY menjadi Rp 3,1 triliun.

Baca Juga: Sempat rawat pasien Covid-19, staf RS Mitra Keluarga Depok dinyatakan negatif corona

Sementara itu, total liabilitas yang dibukukan MIKA juga terkerek menjadi Rp 783,43 miliar dari sebelumnya Rp 639,5 miliar. Dengan rincian liabilitas jangka pendek yang naik 38,11% YoY menjadi Rp 430,76 miliar dan liabilitas jangka panjang yang naik 7,65% YoY menjadi Rp 352,67 miliar.

Untuk ekuitasnya, emiten rumah sakit itu mengantongi pertumbuhan hingga 7,64% dari sebelumnya Rp 4,45 triliun menjadi Rp 4,79 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto