KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Grup Salim yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, yakni PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) alias Lonsum dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mencatatkan kinerja yang berbeda dari segi top line. Sepanjang 2020, pendapatan Lonsum yang fokus di segmen hulu turun 4,4% year on year (yoy) menjadi Rp 3,54 triliun, dari Rp 3,7 triliun pada 2019. Hal ini sejalan dengan penurunan penjualan yang terjadi di semua produk Lonsum. Secara tahunan sepanjang 2020, penjualan minyak kelapa sawit Lonsum turun 2,1% menjadi Rp 2,78 triliun, inti sawit dan produk terkait merosot 13,1% menjadi Rp 476,93 miliar, penjualan karet turun 6,4% menjadi Rp 172,88 miliar, dan produk lainnya merosot 14,6% menjadi Rp 104,62 miliar. Sementara itu, pendapatan Salim Ivomas yang lebih banyak bergerak di segmen hilir justru naik 6% sepanjang 2020 menjadi Rp 14,47 triliun, dari sebelumnya Rp 13,65 triliun. Penjualan minyak goreng dan lemak nabati berkontribusi sebesar 79% terhadap total pendapatan, minyak kelapa sawit 43%, sementara sisanya berasal dari penjualan inti sawit beserta produk terkait dan lain-lainnya.
Tahun 2020, emiten sawit Grup Salim catatkan perbaikan bottom line
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Grup Salim yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, yakni PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) alias Lonsum dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mencatatkan kinerja yang berbeda dari segi top line. Sepanjang 2020, pendapatan Lonsum yang fokus di segmen hulu turun 4,4% year on year (yoy) menjadi Rp 3,54 triliun, dari Rp 3,7 triliun pada 2019. Hal ini sejalan dengan penurunan penjualan yang terjadi di semua produk Lonsum. Secara tahunan sepanjang 2020, penjualan minyak kelapa sawit Lonsum turun 2,1% menjadi Rp 2,78 triliun, inti sawit dan produk terkait merosot 13,1% menjadi Rp 476,93 miliar, penjualan karet turun 6,4% menjadi Rp 172,88 miliar, dan produk lainnya merosot 14,6% menjadi Rp 104,62 miliar. Sementara itu, pendapatan Salim Ivomas yang lebih banyak bergerak di segmen hilir justru naik 6% sepanjang 2020 menjadi Rp 14,47 triliun, dari sebelumnya Rp 13,65 triliun. Penjualan minyak goreng dan lemak nabati berkontribusi sebesar 79% terhadap total pendapatan, minyak kelapa sawit 43%, sementara sisanya berasal dari penjualan inti sawit beserta produk terkait dan lain-lainnya.