JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkembang pesat mendorong pasar otomotif di dalam negeri semakin maju. Frost and Sullivan memprediksikan tahun 2020 industri otomotif di Indonesia akan mencapai target produksi sebanyak 2 miliar mobil.Frost and Sullivan menyatakan kemajuan industri otomotif di Indonesia seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Pasalnya, populasi kaum muda Indonesia juga didukung oleh iklim investasi yang kian berkembang, kondisi politik yang relatif stabil, serta pertumbuhan ekonomi yang kuat akan mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan jangka panjang."Indonesia akan menjadi salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya tercepat di ASEAN dengan peningkatan PDB per kapita diperkirakan mencapai lebih dari 9%," ungkap Viviek Vaidya, Vice President Automotive and Transportation Frost & Sullivan, dalam rilisnya kepada KONTAN, Jumat (22/7).Vaidya mengatakan, pertumbuhan penjualan segmen MPV akan melaju. Untuk pasar MPV di Indonesia, Viviek memprediksikan akan tumbuh pada Compound Annual Growth Rate (CAGR) 10% mencapai 619.972 unit di tahun 2018."Indonesia telah dipertimbangkan untuk menjadi basis produksi MPV untuk pasar domestik maupun ekspor di Kawasan Asia Pasifik. Letak geografis yang strategis, menjadikan Indonesia sebagai pertimbangan utama terkait efisiensi biaya produksi dan distribusi," tambahnya.Country Director Frost and Sullivan Indonesia Eugene Van de Weerd mengimbau pemerintah maupun swasta melakukan identifikasi pasar yang tengah berkembang secara globalsupaya dapat menyediakan produk yang tepat dengan harga yang terjangkau, serta membangun merek buatan Indonesia sendiri yang diperkuat dengan sektor komponen otomotif lokal.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun 2020, produksi otomotif diperkirakan capai 2 miliar
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkembang pesat mendorong pasar otomotif di dalam negeri semakin maju. Frost and Sullivan memprediksikan tahun 2020 industri otomotif di Indonesia akan mencapai target produksi sebanyak 2 miliar mobil.Frost and Sullivan menyatakan kemajuan industri otomotif di Indonesia seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Pasalnya, populasi kaum muda Indonesia juga didukung oleh iklim investasi yang kian berkembang, kondisi politik yang relatif stabil, serta pertumbuhan ekonomi yang kuat akan mendorong pertumbuhan penjualan kendaraan jangka panjang."Indonesia akan menjadi salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya tercepat di ASEAN dengan peningkatan PDB per kapita diperkirakan mencapai lebih dari 9%," ungkap Viviek Vaidya, Vice President Automotive and Transportation Frost & Sullivan, dalam rilisnya kepada KONTAN, Jumat (22/7).Vaidya mengatakan, pertumbuhan penjualan segmen MPV akan melaju. Untuk pasar MPV di Indonesia, Viviek memprediksikan akan tumbuh pada Compound Annual Growth Rate (CAGR) 10% mencapai 619.972 unit di tahun 2018."Indonesia telah dipertimbangkan untuk menjadi basis produksi MPV untuk pasar domestik maupun ekspor di Kawasan Asia Pasifik. Letak geografis yang strategis, menjadikan Indonesia sebagai pertimbangan utama terkait efisiensi biaya produksi dan distribusi," tambahnya.Country Director Frost and Sullivan Indonesia Eugene Van de Weerd mengimbau pemerintah maupun swasta melakukan identifikasi pasar yang tengah berkembang secara globalsupaya dapat menyediakan produk yang tepat dengan harga yang terjangkau, serta membangun merek buatan Indonesia sendiri yang diperkuat dengan sektor komponen otomotif lokal.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News