KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perhotelan, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (
SHID) optimis dapat mencetak kinerja ciamik di sepanjang 2022. Hal itu semakin terlihat dari tingkat okupansi jaringan hotel SHID berangsur membaik. Adapun di sepanjang kuartal I-2022, SHID mencatat secara agregat portfolio yang dikelola oleh Sahid Hotels & Resorts mencapai 90,7% dari target yang sudah ditentukan. “Alhamdulilah secara 3 bulan rata-rata ini dapat terjaga dengan baik. Beberapa bulan terakhir kami melihat tingkat okupansi di kota-kota Tier 1 semakin stabil, dan utamanya permintaan pasar untuk melakukan
offline meetings (MICE) dan inquiry untuk pernikahan,” ujar Ratri Sryantoro Wakeling, Wakil Direktur Utama PT Hotel Sahid Jaya International saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (17/4).
Dengan demikian pun SHID optimis target okupansi sekitar 40% dapat tercapai di sepanjang tahun 2022. Untuk itu, perseroan juga menyiapkan sejumlah strategi bisnis diantaranya pada bulan Ramadhan dan Lebaran 2022.
Baca Juga: Sepanjang 2021, Grand Sahid Jaya (SHID) Catatkan Kenaikan Tingkat Hunian hingga 34% Ratri bilang, di bulan April ini SHID juga menggaungkan kampanye Rediscovering Secret Indonesian Cuisines, sebagai tema buka puasa. “Dimana kami mengedepankan kuliner lokal dari area dimana hotel-hotel kami berada, menciptakan suatu menu destinasi wisata kuliner,” jelasnya. Selain itu, SHID juga berupaya melakukan peningkatan seluruh outlet F&B misalnya Relaunched Golden Dragon Halal Chinese Cuisine pada kuartal II 2022, kemudian segera Relaunching Solo Lounge Open Kitchen pada kuartal III 2022 serta meluncurkan Outlet baru Specialty Dining yang akan diluncurkan di tahun 2023. Lebih lanjut, mengenai rencana ekspansi, Ratri mengatakan perseroan bersiap untuk menambah jaringan hotel baru di kota-kota dengan PRDB terbesar, namun juga memiliki prospek pertumbuhan ekonomi yang besar. “Utamanya daerah daerah yang didorong dengan perkembangan infrastruktur ataupun pembangunan pusat komersil (seperti kawasan industri),” kata Ratri. Kemudian, SHID juga akan hadir dan siap mengelola hotel-hotel di kawasan wisata, seperti The Next Bali destinations. “Selain itu kami juga bekerjasama dengan beberapa Desa Wisata, mengembangkan
community-based tourism untuk mengajak wisatawan mengapresiasi
local taste, sights and cultures,” tambahnya.
Dengan strategi dan rencana ekspansi yang dilakukan, perseroan pun membidik pertumbuhan pendapatan bisa naik 20% hingga 25% di 2022.
Sebagai informasi, sepanjang Januari-September 2021 lalu, SHID membukukan pendapatan Rp 51,21 miliar atau naik 30,31% dibanding realisasi pendapatan Januari-September 2020 yang sebesar Rp 39,30 miliar. Sebagian besar pendapatan SHID di sembilan bulan pertama tahun 2021 berasal dari pendapatan sewa kamar, yakni sebesar Rp 23,94 miliar. Sementara pendapatan sisanya berasal dari pendapatan makanan minuman Rp 12,27 miliar, ruangan toko (sewa) Rp 1,56 miliar, jasa konsultan dan manajemen Rp 2,50 miliar, sewa dan service apartemen Rp 868,72 juta, dan lain-lain Rp 10,06 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .