KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusatama Berkah Tbk (
NTBK) menargetkan seluruh kegiatan investasi dari dana hasil
Initial Public Offering (IPO) akan sepenuhnya rampung pada semester I-2023. Manajemen menyampaikan, hingga akhir tahun 2022 lalu progres kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan sudah mencapai 80% dari target. Untuk diketahui, NTBK menggelar IPO pada 2-7 Februari 2022 yang lalu. Sahamnya secara resmi tercatat atau
listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 9 Februari 2022. Melalui aksi korporasi itu NTBK mengantongi dana hingga Rp 70 miliar.
Baca Juga: Dapat Kontrak Kerja dari Perusahaan Tambang, NTBK Incar Kenaikan Bisnis Signifikan Direktur Utama Nusatama Berkah Bambang Susilo menjelaskan, kegiatan investasi ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Lewat dana yang dihasilkan dari IPO, perseroan melakukan pembangunan
workshop III, renovasi kantor, dan pembelian sejumlah mesin produksi. “Per Desember 2022 sudah 80%, pembangunan
workshop III sudah selesai, sekarang sudah selesai dan sudah digunakan. Kemudian renovasi kantor, kemudian ada tempat parkir, kemudian kamar mandi, ketiga mesin-mesin meliputi yang alat angkat untuk bantu produksi ada beberapa kapsaitas ini total sudah 80%,” ungkap Bambang, dalam
Public Expose, Senin (15/5). Selain menargetkan untuk merampungkan kegiatan investasi dari hasil dana IPO, pada tahun ini perseroan juga memiliki beberapa tujuan dan
goal-goal penting yang harus dicapai pada akhir tahun 2023. Pertama, mencapai laba bersih sebelum pajak (
Earning After Tax/EAT) sebesar Rp 4,1 miliar. Kedua, mewujudkan operasi bisnis yang baik (
operational excellence), dan ketiga Implementasi ERP ODOO secara efektif.
Selain itu, perusahaan juga menargetkan untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 60% serta mencapai indeks kepuasan pelanggan 2,75. “Dalam bidang pengembangan usaha, kami juga akan mengembangkan downstream dari usaha kkami yaitu di bidang pengolahan hasil tambang dan Operation dan Maintenance (O dan M),” tambah Direktur Nusatama Berkah Ismu Prasetyo. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .
