Tahun 2022, Protech Mitra Perkasa (OASA) Bidik Penjualan Tumbuh 30%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) optimis kinerja perseroan akan menunjukkan tren positif hingga akhir tahun. Di samping itu, perseroan juga telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis di tahun 2022. Sehingga perseroan targetkan pertumbuhan penjualan naik 30% pada 2022.

Presiden Direktur Protech Mitra Perkasa, Bobby Gafur Umar menjelaskan perseroan telah memiliki rencana untuk melakukan kerja sama yang strategis dengan mitra yang memiliki akses teknologi di tahun depan.

“Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan transisi teknologi. Namun, untuk melakukan transisi teknologi tentunya butuh biaya yang besar. Untuk itu kami berencana mencari pendanaan murah untuk jangka panjang,” kata dia dalam paparan Public Expose, Selasa (28/12).


Baca Juga: Kuasai 75% Saham, Booby Gafur Eks Dirut Bakrie & Brothers (BNBR) Jadi Pemilik OASA

Di samping itu, perseroan juga berencana akan mengembangkan usahanya ke sektor lain seperti konstruksi di industri energi, minyak dan gas, ketenagalistrikan, serta mendukung pemakaian produk dalam negeri serta subtitusi produk impor untuk proyek-proyek Indonesia. Lebih lanjut, Bobby juga bilang perseroan akan merambah ke bisnis baru dengan menambah potensi kinerja di sektor lingkungan hidup. 

“Kita sedang buat perencanaan baru namun masih dalam tahap persiapan untuk penanganan limbah mulai dari limbah energi, rumah sakit sampai limbah transportasi dimana bagian ini sedang kita lihat karena di Indonesia penanganan limbah masih minim pemainnya,” jelasnya. 

Dia memastikan dalam enam bulan ke depan tahap persiapan itu akan berhasil menggaet partner atau mitra strategis untuk merambah ke sektor penanganan limbah lingkungan. 

Dengan strategi yang disiapkan di tahun depan, maka Bobby pun optimis menargetkan pertumbuhan pendapatan bisa naik 30% dari tahun 2021. Sementara terkait target di tahun 2021, dia belum menyebutkan secara detail berapa target yang dibidik. Yang terang dia prediksikan kinerja akan tumbuh positif. 

 

OASA Chart by TradingView

Sementara itu, untuk alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) pihaknya tak menyiapkan jumlah besar. Hal itu karena Protech merupakan perusahaan sebagai penyedia jasa dan kontraktor selama ini tidak menyiapkan belanja modal dalam jumlah besar. "Jadi selama ini hampir tidak ada capex besar, sangat minimal untuk kemampuan bidang usaha kami penyedia jasa," kata dia. 

Meski demikian, Bobby mengatakan belum bisa menyebut angka pasti belanja modal perseroan pada 2022. Menurutnya, sampai saat ini anggaran capex tersebut tengah disusun oleh perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .