KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (
PORT) menyampaikan tahun ini memasang target pertumbuhan kinerja secara konservatif. Presiden Direktur PORT Paul Krisnadi menjelaskan hal ini berkorelasi dengan rencana ekspansi yang dijalankan Perseroan untuk hanya akan fokus pada bidang tertentu saja. Hal ini dinilai perekonomian dunia yang masih belum stabil akibat resesi ekonomi. Namun demikian, Perseroan tidak merinci berapa persen target pertumbuhan pendapatan dan laba yang dibidik tahun ini. "Melakukan ekspansi tidaklah mudah, namun sebagai perusahaan hal tersebut harus terus dilakukan agar tidak jalan di tempat," papar Paul pada public expose yang berlangsung virtual, Jumat (23/6).
Paul mengatakan target pendapatan dan laba masih akan disesuaikan oleh keadaan pasar. Jika kondisi pasar stabil dan stagnan, pihaknya juga tidak bisa mengharapkan pertumbuhan yang luar biasa. Namun pihaknya berharap, kondisi kinerja hingga akhir tahun ini bisa sama seperti kuartal I 2023.
Baca Juga: Nusantara Pelabuhan (PORT) Fokus Lakukan Peremajaan Armada Truk dan Crane Pada kuartal I 2023, PORT memang mencatat kinerja apik dengan pertumbuhan laba yang fantastis. Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meroket mencapai 573,23% menjadi Rp23,90 miliar dari yang hanya Rp3,55 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada entitas induk naik 2,70% menjadi Rp4,17 miliar dari Rp4,06 miliar. Lalu pos pendapatan naik 7,05% menjadi Rp298,36 miliar dari Rp278,69 miliar dari periode yang sama tahun lalu. Jasa stevedoring berkontribusi dominan di nilai Rp187,67 miliar, diikuti jasa storage yard senilai Rp84,14 miliar, layanan pemeliharaan senilai Rp11,72 miliar, operasi terminal senilai Rp4,45 miliar, layanan barging senilai Rp852,14 juta dan lain-lain 9,51 miliar. Lebih jauh, Paul menggambarkan hingga kuartal II 2023 ini volume ekspor dan impor terpantau masih stabil terlepas adanya kabar penurunan aktivitas di terminal pelabuhan. Secara garis besar kondisi ini masih sama sebagaimana yang dicatat pada tahun 2022. Sebagai gambaran, melalui tiga anak usahanya, emiten pengelola peti kemas ini mengangkut volume sebanyak 76,1 ton teu pada kuartal 2023 melalui PT Mustika Alam Lestari. Lalu mengangkat volume sebanyak 108,1 ton teus melalui PNM Adipurusa dan sebanyak 89 ton teus melalui pihak pihak ketiga Laem Cabhang Bangkok oleh SSW. Direktur Keuangan PORT Lina menambahkan mengenai capex, pihaknya memproyeksi akan menyerap dana capex lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.
"Kami merencanakan penggunaan capex untuk pemajaan atau pergantian alat di terminal-terminal kita. Tapi ada perubahan jadwal sehingga serapan capex 2023 akan lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu," jelas Lina. Ia menguraikan, awalnya perseroan merencanakan mengganti beberapa crane yang sudah tua di terminal internasional tapi rencana ini akan kembali direview ulang di semester II 2023. Adapun selama lima bulan pertama 2023, PORT telah menyerap anggaran capex untuk alat-alat seperti truk dan perlengkapan di lapangan. Belum ada pengeluaran berupa penggantian crane yang nilainya mencapai US$10 juta hingga US$ 11juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .