Tahun 2024, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM masuk ekosistem digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk mempercepat upaya untuk mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk masuk ke ekosistem digital. Sebab, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar.

Arahan tersebut disampaikan Presiden saat memimpin Rapat Terbatas mengenai Hilirisasi Ekonomi Digital, Kamis (10/06/2021) sore, di Istana Merdeka, Jakarta.

“Pak Presiden tadi memang minta ada percepatan digitalisasi UMKM. Tadi sudah disepakati karena ini lintas sektoral, akan dibentuk PMO, semacam manajemen profesional yang akan mengoordinasikan proses digitalisasi,” ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Istana, Kamis (10/6).


Teten mengatakan, pada tahun 2024 pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM dapat masuk ke dalam ekosistem digital. Untuk mencapai target tersebut, ujar Teten, Presiden Jokowi meminta jajaran terkait untuk menerapkan strategi yang proaktif untuk mendorong pelaku UMKM masuk ke ekosistem digital.

“Pak Presiden tadi sudah arahkan, karena waktu tinggal tiga tahun, harus ada strategi yang proaktif, jemput bola untuk melakukan pendampingan, kurasi produk, sampai ke SDM-nya supaya pembiayaan sampai mereka bisa di onboarding di e-commerce,” ucap Teten.

Baca Juga: Industri perbankan optimistis dapat meningkatkan penyaluran kredit bagi UMKM

Berdasarkan data dari Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA) per Mei 2021, jumlah pelaku UMKM yang sudah online-boarding baru sebanyak 13,7 juta pelaku atau sekitar 21 persen dari total UMKM yang ada di Tanah Air.

Senada, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, tahun 2020 GDP (gross domestic product/produk domestik bruto) Indonesia sebesar Rp 15.400 triliun. Dari jumlah tersebut, ekonomi digital menghasilkan 4 persen dari GDP. Pemerintah memproyeksikan GDP Indonesia mencapai Rp 24.000 triliun pada 2030.

"Pertumbuhan ekonomi digital sendiri akan tumbuh 8 kali lipat dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4531 triliun di 2030.

Lutfi mengatakan, e-commerce akan memerankan peran yang besar sekitar 34 persen atau setara Rp 1900 triliun. Kemudian diikuti oleh beberapa hal seperti B2B business dengan besaran 13 persen atau setara Rp 763 triliun, dan kontribusi health technology menjadi Rp 471,6 triliun atau 8 persen dari pertumbuhan.

"Kita berharap digital economy akan memperbaiki pertumbuhan Indonesia paling tidak dalam sektor logistik dan industri. Kita lihat sektor logistik yang akan tumbuh dari 23 persen ongkos pada hari ini menjadi 17 persen dengan adanya digital economy perbaikan logistiknya jauh lebih baik," tutur Lutfi.

Selanjutnya: BRI optimistis capai target 85% penyaluran kredit UMKM tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .