JAKARTA. Tahun ajaran baru sekolah akan dimulai. Biasanya momen ini dianggap mampu mengerek penjualan kertas yang dipakai untuk buku tulis dan teks pelajaran. Menanggapi hal tersebut, pengamat industri pulp and paper, Rusli Tan, agak pesimis tahun ini momen libur sekolah bisa mendongkrak penjualan kertas. "Sebab belanja buku itu kan tergantung daya beli," kata Rusli yang juga berposisi sebagai Dewan Pakar Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) kepada KONTAN (5/7). Ia menilai daya beli masyarakat belum pulih, sementara itu Rusli menyoroti pula jumlah siswa atau pelajar yang mengkonsumsi buku tidak pula bertambah secara signifikan. Namun penjualan buku teks pelajaran masih bisa menjadi harapan untuk meningkatkan konsumsi kertas. Khususnya yang terkait kebutuhan kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dimana pembelinya ialah pemerintah.
Tahun ajaran baru belum gairahkan industri kertas
JAKARTA. Tahun ajaran baru sekolah akan dimulai. Biasanya momen ini dianggap mampu mengerek penjualan kertas yang dipakai untuk buku tulis dan teks pelajaran. Menanggapi hal tersebut, pengamat industri pulp and paper, Rusli Tan, agak pesimis tahun ini momen libur sekolah bisa mendongkrak penjualan kertas. "Sebab belanja buku itu kan tergantung daya beli," kata Rusli yang juga berposisi sebagai Dewan Pakar Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) kepada KONTAN (5/7). Ia menilai daya beli masyarakat belum pulih, sementara itu Rusli menyoroti pula jumlah siswa atau pelajar yang mengkonsumsi buku tidak pula bertambah secara signifikan. Namun penjualan buku teks pelajaran masih bisa menjadi harapan untuk meningkatkan konsumsi kertas. Khususnya yang terkait kebutuhan kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dimana pembelinya ialah pemerintah.