JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) akan menggenjot produksi pengolahan sawit dengan membangun empat pabrik pengolahan kelapa sawit berkapasitas masing-masing 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Rudy Limardjo, Investor Relations AALI bilang, pabrik pengolahan kelapa sawit itu berada di Kalimantan Sulawesi dengan investasi per pabrik antara US$ 13 juta sampai US$ 15 juta. "Pembangunan pabrik pengolahan untuk menghadapi perkebunan sawit yang sudah produktif," kata Rudy di Jakarta, Senin (27/2). Saat ini, progres pembangunan pabrik sudah mencapai 70%-80%, dan diharapkan selesai tahun depan. Rudy mencatat, AALI sudah mengoperasikan 22 pabrik pengolahan kelapa sawit yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan kapasitas 1.050 ton TBS per jam. Sementara itu, lahan perkebunan kelapa sawit milik AALI tercatat seluas 266.000 hektare (ha), tersebar di beberapa wilayah seperti Aceh, Jambi, Riau, Kalimantan dan Sulawesi. Dari total lahan itu, 90% lahan sudah produktif dengan usia tanam 14 tahun. Tak heran dengan melihat kondisi itu, AALI terus berekspansi menambah pabrik pengolahan sawit. Sebelumnya, Tofan Mahdi, Head of Public Relation AALI menambahkan, produksi crude palm oil (CPO) AALI sudah mencapai 1,3 juta ton, naik 12,9% dari tahun sebelumnya. "Tahun ini kami menargetkan sama dengan tahun lalu," ujar Tofan. Per Januari 2012, AALI sudah memproduksi CPO sebanyak 98.042 ton, naik 6,4% dari periode sama 2011 yang sebanyak 92.116 ton. Tofan bilang, tumbuhnya target penjualan CPO itu karena cuaca 2012 yang diprediksi membaik sehingga memacu produktivitas kelapa sawit. "Tanaman sawit tidak bisa hidup di cuaca ekstrem,” terang Tofan.
Tahun depan, 4 pabrik CPO AALI beroperasi
JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) akan menggenjot produksi pengolahan sawit dengan membangun empat pabrik pengolahan kelapa sawit berkapasitas masing-masing 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Rudy Limardjo, Investor Relations AALI bilang, pabrik pengolahan kelapa sawit itu berada di Kalimantan Sulawesi dengan investasi per pabrik antara US$ 13 juta sampai US$ 15 juta. "Pembangunan pabrik pengolahan untuk menghadapi perkebunan sawit yang sudah produktif," kata Rudy di Jakarta, Senin (27/2). Saat ini, progres pembangunan pabrik sudah mencapai 70%-80%, dan diharapkan selesai tahun depan. Rudy mencatat, AALI sudah mengoperasikan 22 pabrik pengolahan kelapa sawit yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan kapasitas 1.050 ton TBS per jam. Sementara itu, lahan perkebunan kelapa sawit milik AALI tercatat seluas 266.000 hektare (ha), tersebar di beberapa wilayah seperti Aceh, Jambi, Riau, Kalimantan dan Sulawesi. Dari total lahan itu, 90% lahan sudah produktif dengan usia tanam 14 tahun. Tak heran dengan melihat kondisi itu, AALI terus berekspansi menambah pabrik pengolahan sawit. Sebelumnya, Tofan Mahdi, Head of Public Relation AALI menambahkan, produksi crude palm oil (CPO) AALI sudah mencapai 1,3 juta ton, naik 12,9% dari tahun sebelumnya. "Tahun ini kami menargetkan sama dengan tahun lalu," ujar Tofan. Per Januari 2012, AALI sudah memproduksi CPO sebanyak 98.042 ton, naik 6,4% dari periode sama 2011 yang sebanyak 92.116 ton. Tofan bilang, tumbuhnya target penjualan CPO itu karena cuaca 2012 yang diprediksi membaik sehingga memacu produktivitas kelapa sawit. "Tanaman sawit tidak bisa hidup di cuaca ekstrem,” terang Tofan.