Tahun depan, ADHI bentuk usaha baru



JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan melakukan penggabungan divisi Transit Oriented Development (TOD) dan divisi perhotelan yang dimiliki perseroan. Penggabungan ditargetkan rampung tahun ini, agar pengelolaan recurring income segera dalam satu divisi.

Setelah digabungkan, perusahaan konstruksi pelat merah ini akan melepas divisi tersebut (spin off) dan dibentuk menjadi anak usaha baru. "Spin off akan kita lakukan kuartal I tahun depan," kata Budi Saddewa, direktur ADHI pada KONTAN, Selasa (8/11).

Namun, ADHI belum menyiapkan nama yang akan digunakan untuk anak usaha baru tersebut. Setelah bisnisnya semakin besar, anak usahanya tersebut akan didorong melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO) tahun 2018.


Saat ini, ADHI tengah fokus melakukan pembebasan lahan untuk pengembangan TOD di 16 titik pemberhentian kereta ringan atau Light Rapid Transit (LRT) tahap I.

TOD tersebut akan dikembangkan menjadi kawasan mixed use yang terdiri dari hunian, perkantoran dan area komersial lainnya. Kini, ADHI sudah berhasil membebaskan lahan 22 hektare (ha) di Bekasi Timur dan 11,4 ha di Sentul. Kedua kawasan TOD itu sudah mulai dikembangkan perseroan.

Sementara tahun depan, ADHI berencana untuk melepas 30% saham PT Adhi Persada Gedung (APG) 30%-40% dengan target dana sekitar Rp 1,5 triliun. Mereka mendahulukan IPO APG lantaran prospek bisnisnya lebih bagus dibandingkan anak usaha lainnya.

Sementara PT Adhi Persada Gedung (APP) yang semula ditargetkan IPO tahun ini akan ditunda sampai kondisi pasar properti membaik. Tahun depan, ADHI memilih fokus melakukan perbaikan bisnis anak usahanya ini agar ini bisa mendatangkan profit lebih gemuk ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia