JAKARTA. Di 2011 mendatang, industri pembiayaan tampaknya harus sedikit mengerem penyaluran kredit. Kali ini, bukan karena kondisi perekonomian, melainkan terbatasnya kapasitas produksi kendaraan bermotor seperti diprediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance) salah satunya. Anak usaha Bank Danamon tersebut mengaku, bakal menahan pertumbuhan penyaluran pembiayaannya di tahun depan. “Seperti diprediksi Gaikindo, kapasitas produksi mobil bakal menjadi persoalan,” ujar Direktur Pemasaran Adira Finance Hafid Hadeli kepada KONTAN belum lama ini.Karenanya, di 2011 nanti, Adira Finance hanya mematok pertumbuhan pembiayaan 15% atau sekitar Rp 23 triliun hingga Rp 24 triliun dari total target tahun ini sebesar Rp 20 triliun. Dengan komposisi pembiayaan sebanyak 68% untuk sepeda motor, dan 32% sisanya untuk kendaraan roda empat.Kondisi ini tentu sangat disayangkan, mengingat pertumbuhan permintaan pembiayaan kendaraan bermotor nasional sedang tinggi-tingginya. “Apalagi, rencana ekspansi perusahaan juga akan tetap direalisasikan di tahun depan, seperti membuka 15 kantor cabang baru untuk pemasaran kendaraan roda empat,” katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun depan, Adira pasang target konservatif
JAKARTA. Di 2011 mendatang, industri pembiayaan tampaknya harus sedikit mengerem penyaluran kredit. Kali ini, bukan karena kondisi perekonomian, melainkan terbatasnya kapasitas produksi kendaraan bermotor seperti diprediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance) salah satunya. Anak usaha Bank Danamon tersebut mengaku, bakal menahan pertumbuhan penyaluran pembiayaannya di tahun depan. “Seperti diprediksi Gaikindo, kapasitas produksi mobil bakal menjadi persoalan,” ujar Direktur Pemasaran Adira Finance Hafid Hadeli kepada KONTAN belum lama ini.Karenanya, di 2011 nanti, Adira Finance hanya mematok pertumbuhan pembiayaan 15% atau sekitar Rp 23 triliun hingga Rp 24 triliun dari total target tahun ini sebesar Rp 20 triliun. Dengan komposisi pembiayaan sebanyak 68% untuk sepeda motor, dan 32% sisanya untuk kendaraan roda empat.Kondisi ini tentu sangat disayangkan, mengingat pertumbuhan permintaan pembiayaan kendaraan bermotor nasional sedang tinggi-tingginya. “Apalagi, rencana ekspansi perusahaan juga akan tetap direalisasikan di tahun depan, seperti membuka 15 kantor cabang baru untuk pemasaran kendaraan roda empat,” katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News