Tahun depan, anggaran capex KLBF Rp 1 triliun



JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sudah mulai ancang-ancang merancang ekspansi di tahun depan. KLBF bahkan sudah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 1 triliun di 2014 untuk kebutuhan ekspansi.

Belanja modal itu lebih kecil 33,3% dari belanja modal tahun ini yang sebesar Rp 1,5 triliun. Vidjongtius, Direktur dan Sekretaris Perusahaan KLBF bilang, sumber pendanaan capex berasal dari kas internal. Posisi kas bersih KLBF mencapai Rp 1,8 triliun per Kuartal I-2013.

"Posisi kas kami masih besar, sehingga belum membutuhkan pendanaan eksternal," jelasnya, akhir pekan lalu (26/7). Ia menjelaskan, tahun 2014 KLBF tak membutuhkan banyak ekspansi lagi. Sebab, KLBF sudah merampungkan beberapa ekspansi perluasan pabrik tahun ini. Misalnya, penyelesaian pabrik obat generik dan  obat bebas di Cikarang, Jawa Barat.


Sebagian besar capex tahun depan akan digunakan untuk membuat dua pabrik susu baru di Cikampek dan Sukabumi. Kebutuhan ekspansi pabrik itu sebesar Rp 450 miliar. Namun, pabrik susu cair yang berlokasi di Sukabumi sudah akan mulai dibangun pada kuartal IV tahun ini. "Jadi bisa saja ada carry over belanja modal tahun ini ke tahun depan, kalau tidak terserap," papar Vidjongtius.

Dana capex tersebut juga akan dibagi rata ke empat divisi utama KLBF, yakni divisi distribusi dan logistik, obat resep, nutrisi, dan divisi produk kesehatan. KLBF ingin menambah kapasitas produksi masing-masing divisi itu sampai dua kali lipat.

Hingga semester I-2013, KLBF menyerap capex sebesar Rp 600 miliar, setara 40% dari total anggaran yang disediakan. Selain membangun pabrik obat, dana capex itu sudah digunakan untuk membuka cabang distribusi KLBF seperti di Banjarmasin, Solo, Bali, Pontianak, Jambi dan Cirebon. KLBF ingin menambah 7 cabang distribusi baru lagi hingga akhir 2013.

Tahun depan, KLBF sudah menyiapkan amunisi ekspansi regional demi menjadi produsen obat terbesar di kawasan Asia. Ekspansi itu sudah dimulai dengan mendistribusikan produknya ke kawasan Asia, seperti Myanmar.

Selain itu, KLBF juga berencana ekspansi ke Vietnam. Namun, kata Vidjongtius,  ekspansi ke Vietnam sedikit terhambat karena banyaknya regulasi pemerintah setempat. Jumat (26/7), harga KLBF turun 2,86% menjadi Rp 1.360 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yuwono Triatmodjo