JAKARTA. Bank Muamalat Indonesia mulai menyusun strategi mengantisipasi kebijakan pembatasan rasio pembiayaan terhadap simpanan alias financing deposit to ratio (FDR) yang akan dirilis Bank Indonesia (BI). Bank syariah pertama di Indonesia ini menargetkan menjaga FDR di level 95%. Direktur Keuangan Bank Muamalat Hendiarto, mengatakan pada prinsipnya Bank Muamalat akan mejaga FDR di level konservatif. Selama ini, tingkat FDR telah dikelola dengan baik. Per Oktober 2013, Bank Muamalat mencatat rasio FDR di level 99%. "Kami akan menjaga FDR pada level 95% baik akhir tahun ini maupun di tahun depan," kata Hendiarto. Salah satu strategi Bank Muamalat adalah menggenjot pertumbuhan dana pihak ketiga dan pembiayaan di kisaran 20% pada tahun depan. Alih-alih mengerem penyaluran pembiayaan, Hendiarto memilih meningkatkan pertumbuhan seimbang antara pembiayaan dan DPK secara prudent dengan manajemen yang baik.
Tahun depan, Bank Muamalat bidik pertumbuhan 20%
JAKARTA. Bank Muamalat Indonesia mulai menyusun strategi mengantisipasi kebijakan pembatasan rasio pembiayaan terhadap simpanan alias financing deposit to ratio (FDR) yang akan dirilis Bank Indonesia (BI). Bank syariah pertama di Indonesia ini menargetkan menjaga FDR di level 95%. Direktur Keuangan Bank Muamalat Hendiarto, mengatakan pada prinsipnya Bank Muamalat akan mejaga FDR di level konservatif. Selama ini, tingkat FDR telah dikelola dengan baik. Per Oktober 2013, Bank Muamalat mencatat rasio FDR di level 99%. "Kami akan menjaga FDR pada level 95% baik akhir tahun ini maupun di tahun depan," kata Hendiarto. Salah satu strategi Bank Muamalat adalah menggenjot pertumbuhan dana pihak ketiga dan pembiayaan di kisaran 20% pada tahun depan. Alih-alih mengerem penyaluran pembiayaan, Hendiarto memilih meningkatkan pertumbuhan seimbang antara pembiayaan dan DPK secara prudent dengan manajemen yang baik.