KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan mempersulit bank kecil dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Lantaran bank harus mampu berebut dana dengan bank besar. Namun bagi bank syariah pertumbuhan DPK masih tumbuh dobel digit. PT BNI Syariah merupakan salah satu kelompok Bank umum kegiatan usaha (BUKU) II, masih mampu mencatat himpunan DPK Rp 34,6 triliun hingga Oktober 2018. Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto bilang nilai ini tumbuh 22,4% secara tahun atau year on year (yoy). "Sementara itu pertumbuhan Pembiayaan mencapai 20,4% yoy menjadi Rp 27,3 triliun. Sehingga per Oktober 2018 rasio FDR berada di sekitar 80%. Sedangkan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) mencapai 82%," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Tahun depan, BNI Syariah proyeksi DPK tumbuh 15%-16%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan mempersulit bank kecil dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Lantaran bank harus mampu berebut dana dengan bank besar. Namun bagi bank syariah pertumbuhan DPK masih tumbuh dobel digit. PT BNI Syariah merupakan salah satu kelompok Bank umum kegiatan usaha (BUKU) II, masih mampu mencatat himpunan DPK Rp 34,6 triliun hingga Oktober 2018. Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto bilang nilai ini tumbuh 22,4% secara tahun atau year on year (yoy). "Sementara itu pertumbuhan Pembiayaan mencapai 20,4% yoy menjadi Rp 27,3 triliun. Sehingga per Oktober 2018 rasio FDR berada di sekitar 80%. Sedangkan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) mencapai 82%," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.