KONTAN.CO.ID JAKARTA. PT Cahaya Bintang Medan Tbk (
CBMF) membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 20% pada tahun 2021. Direktur Utama PT Cahaya Bintang Medan Tbk Suwandi mengatakan, perusahaan optimistis tren pemulihan ekonomi pasca pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bisa mendorong permintaan furnitur. Selain itu, perusahaan juga berharap katalis positif bisa datang dari pengerjaan proyek-proyek pembangunan properti seperti Program Sejuta Rumah (PSR). “Selama properti masih ada pembangunan, rumah-rumah masih ada dibangun, pasti perlu furniture, jadi ke depan saya lihat furnitur itu masih bisa diandalkan di situ,” kata Suwandi dalam acara paparan publik yang dihelat secara virtual, Rabu (30/12).
Guna memaksimalkan peluang yang ada, CBMF telah menyiapkan beberapa strategi. Dari sisi produk, CBMF berniat mengembangkan produk-produk baru untuk segmen pasar menengah atas. Sebelumnya, produk-produk furnitur CMBF memang lebih banyak bermain di segmen kelas menengah.
Baca Juga: Inilah emiten dengan emisi IPO terbesar sepanjang 2020 Sejauh ini CBMF belum bisa memastikan jumlah maupun model produk baru yang akan meluncur pada tahun depan, sebab model dan jumlahnya masih dalam proses kajian. Yang terang, kehadiran produk-produk baru ini diharapkan bisa bersaing dengan produk-produk furnitur impor dari China. Saat ini, CBMF tengah menanti kedatangan mesin-mesin dari China untuk menunjang pengembangan produk anyar tersebut. Pembelian mesin tersebut memanfaatkan sebagian hasil bersih penawaran umum saham perdana atau
initial public offering (IPO) yang didapat perusahaan pada April 2020 lalu. Selain mengembangkan produk baru, CBMF juga berencana memperluas jaringan distribusi perusahaan dengan menjajal wilayah-wilayah pasar baru di wilayah Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Catatan saja, selama ini sebagian besar penjualan perusahaan memang masih didominasi oleh penjualan di wilayah Sumatra. Mengutip laporan keuangan interim perusahaan, penjualan bersih perusahaan ke wilayah Sumatra, yaitu Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Padang, dan Bengkulu di sepanjang Januari-September 2020 mencapai Rp 65,39 miliar atau setara dengan 98,92% total penjualan bersih CBMF pada periode tersebut. Sementara itu, penjualan di luar wilayah Pulau Sumatra, yakni Surabaya, hanya mencapai Rp 714,33 juta atau setara 1,08% dari total penjualan.
Sekretaris Perusahaan PT Cahaya Bintang Medan Tbk Felicia Kweesly menjelaskan, ekspansi pasar bakal dilakukan dengan menggandeng mitra-mitra distributor setempat di wilayah target pasar baru. Kalau ekspansi perusahaan berjalan mulus, tidak menutup kemungkinan CBMF akan membuka showroom-showroom baru di wilayah yang menjadi target pasar baru. Meski begitu, Felicia menegaskan bahwa rencana ekspansi pasar akan dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi yang ada. “Walaupun kita merencanakan pengembangan pasar di luar wilayah Pulau Sumatra, itu belum tentu terealisasi semua karena kita masih melihat kondisi juga,” ujar Felicia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi