KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Undang-Undang Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sudah disahkan DPR. Di APBN 2023, target pertumbuhan ekonomi tahun depan disepakati sebesar 5,3%. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan, target pertumbuhan ekonomi tersebut sudah merefleksikan kemungkinan perekonomian global akan mengalami resesi tahun depan. Meski begitu, Febrio bilang, pemerintah akan terus waspada dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global tahun depan. Sehingga pemerintah bisa langsung mengantgisipasi dampak yang terjadi dari ketidakpastian tersebut.
Baca Juga: Begini Upaya Pemerintah Meraih Target Penerimaan Perpajakan Tahun 2023 Apakah ada potensi penurunan pertumbuhan perekonomian ke bawah dari yang sudah diproyeksikan? Febrio mengatakan pasti akan selalu ada potensi tersebut. “Dimana-mana kalau kita buat prediski akan selalu ada sisi atas dan sisi bawahnya, pasti ada risikonya. Makanya waktu kita desian APBN pasti dengan ketidakspatsian yang masih dan akan terus terjadi, makanya kita bilang, optimsi iya, tetapi juga waspadam,” tutur Febrio kepada awak media, Kamis (29/9).