Tahun depan, IPCC akan mulai diversifikasi usaha demi dongkrak pendapatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) pada tahun depan akan memulai rencana untuk melakukan diversifikasi usaha. Hal ini untuk menopang pendapatan perusahaan selain mengandalkan segmen CBU dan alat berat.

Salusra Wijaya, Plt Direktur Utama IPCC menyebut perusahaan akan memulai inisiatif menggarap bisnis baru yang terkait dengan spesialisasi perusahaan. Salah satu yang dilirik adalah jasa bongkar muat maupun logistik, namun dirinya belum mendetilkan kapan inisiasi tersebut akan dimulai.

Baca Juga: Ekspor mobil CBU menopang kinerja Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) tahun ini

“Anorganik itu kami bisa kerjasama atau buat sendiri. Ini salah satu rencana tahun depan, kami sudah tidak bisa hanya andalkan core business saja. Sekian tahun kami andalkan bisnis utama yang berikan margin besar tetapi kinerja 9 bulan ini memberikan hikmah buat kami untuk mulai diversifikasi,” ujarnya di Jakarta, Kamis (14/11)

Ia menilai jasa kepelabuhan yang bisa dilakukan perusahaan yakni jasa bongkar muat dan logistik, salah satu skemanya adalah kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang sudah memiliki kontrak dengan perusahaan.

Namun tak menutup kemungkinan perusahaan juga akan menggarap sendiri bila secara SDM sudah mumpuni.

“Kami lagi jajaki dan mempelajari kerjasama dengan perusahaan logistik, mereka kan beroperasi di tempat kami, bisa sharing apa yang bisa kami bantu. Modal atau apa, ya intinya jangan jalan sendiri,” lanjutnya.

Baca Juga: IPCC bakal groundbreaking proyek vertical parking di akhir tahun ini

Apalagi saat ini dengan kontrak yang ada, perusahaan masih bisa mendorong kerjasama-kerjasama untuk beberapa tahapan logistik apakah pemindahan logistik dari lokasi ke lahan IPCC, atau pemindahan ke kapal maupun bongkar muat yang harus memiliki keahlian khusus.

“Kalau tidak mau kerjasama kan kami ada kontrak, kalau kontrak abis ya tingga review lagi. Kalau mau kerjasama untuk diversifikasi ya bisa renewal tetapi kalau tidak ya bisa take over sendiri,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi