Tahun depan JSMR membutuhkan Rp 28 triliun



JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membutuhkan investasi besar pada tahun depan. Ini lantaran sejumlah proyek sudah masuk tahap konstruksi.

Anggiasari, Direktur Keuangan JSMR, memprediksi, kebutuhan belanja modal (capex) JSMR mencapai Rp 28 triliun. Ini baru estimasi, membutuhkan persetujuan sejumlah pihak, termasuk komisaris," imbuh dia, Senin (29/8).

Salah satu proyek yang mulai konstruksi tahun depan adalah ruas jalan tol Jakarta-Cikampek elevated II sepanjang 36,8 km. Ruas tol ini berada di atas ruas Jakarta-Cikampek yang sudah beroperasi. Investasi ruas tol ini Rp 12 triliun.


Masih ada sejumlah proyek yang bakal digarap JSMR. Dua diantaranya ruas Semarang-Batang (75 km) dan Pandaan-Malang (37,6 km). Banyaknya konstruksi proyek yang dimulai menjadi alasan capex JSMR tahun depan lebih jumbo. Adapun capex tahun ini hanya Rp 13,8 triliun, dan daya serapnya masih minim.

Realisasi capex JSMR baru sekitar Rp 6 triliun. "Ini karena ada proses pembebasan lahan yang mundur. Kebutuhan dana besar ketika proses konstruksi baru dimulai," jelas Anggiasari.

Sejatinya, JSMR siap menggarap banyak ruas tol. Emiten ini membutuhkan total dana Rp 30 triliun di tahun depan dan Rp 82 triliun hingga tahun 2019.

Terkait sumber pendanaan, khususnya untuk investasi, JSMR akan mulai menghimpun melalui rights issue terlebih dulu, setelah sebelumnya permohonan penyertaan modal negara (PMN) disetujui pemerintah.

Rencana rights issue ini telah memperoleh restu pemegang saham, awal pekan ini. JSMR akan rights issue dengan target dana Rp 1,8 triliun.

Perinciannya, sebesar Rp 1,25 triliun berasal dari PMN dan sisanya senilai Rp 550 miliar dari publik. Setelah ini, manajemen mengajukan pinjaman.

Dengan rights issue, ekuitas yang menjadi dasar pembagi rasio utang menurun sehingga JSMR memiliki ruang lebih luas untuk menggali utang. Terkait fasilitas utang, sejumlah bank BUMN berkomitmen kepada JSMR. Tapi utang itu mengucur jika proyek dimulai.

JSMR juga menyiapkan penawaran umum berkelanjutan di kuartal I tahun depan, totalnya Rp 10 triliun. Skema penerbitan bisa sekaligus atau bertahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie