Tahun depan JSPT targetkan kenaikan pendapatan 15%



JAKARTA. PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) menargetkan pendapatannya di 2012 mendatang bisa naik hingga 15% dibandingkan pencapaian tahun ini. Di akhir tahun 2011, perusahaan properti ini yakin bisa mengantongi pendapat hingga Rp 1 triliun. "Untuk pendapatan, kami targetkan bisa naik hingga 15% di 2012 mendatang sedangkan laba bersihnya mudah-mudahan bisa naik hingga 20%," kata Direktur Keuangan JSPT Lim Merry di Jakarta, Selasa (22/11). Pada sembilan bulan pertama tahun ini, pendapatan JSPT mencapai Rp 739,1 miliar atau tumbuh 3% dibandingkan perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 716,6 miliar. Adapun, laba bersih perseroan juga naik 21% menjadi Rp 106,3 miliar dari semula Rp 87,8 miliar. Sebenarnya tahun depan, JSPT banyak memiliki proyek yang akan mulai di bangun. Selain pembangunan tiga hingga empat budget hotel baru, JSPT juga akan membangun Setiabudi Skygarden Apartemen yang akan terdiri dari tiga menara dengan menawarkan 586 unit Strata title dan 151 unit service apartemen. "Karena tahun depan kami banyak proyek baru, maka lonjakan pendapatan itu bisa terjadi di 2013 nanti lah," ungkap Merry. Selain mengembangkan proyek baru, JSPT juga berencana untuk mengakuisisi lahan guna menambah cadangan lahan (land bank) pada 2012. Lebih lanjut Direktur JSPT Margiman menuturkan saat ini pihaknya tengah melirik sejumlah lokasi strategis. Beberapa lokasi yang tengah diincar JSPT masih lebih banyak berada di wilayah pulau Jawa antara lain Yogyakarta, Semarang dan untuk di luar Jawa di Medan. Tiga lokasi itu, menurut dia merupakan daerah-daerah strategis dengan jumlah permintaan yang cukup tinggi. Selain itu, perusahaan juga akan melakukan akuisisi lahan di daerah pinggiran yang memiliki prospek pertumbuhan penduduk yang signifikan. Saat ini, JSPT masih melakukan studi terhadap lokasi-lokasi tersebut. “Untuk daerah strategis, lahan yang akan kami akuisisi berada di bawah 10 hektare dengan strategi pengembangan cepat. Sementara itu, untuk daerah pinggiran akan kami beli di atas 10 hektare, karena harganya masih murah,” ungkapnya. Sementara itu Merry pun menyebut adanya kemungkinan penerbitan obligasi di 2012 mendatang. "Bond bisa saja dikeluarkan jika lahan yang kami akuisisi di atas 10 hektare dan itukan tidak boleh menggunakan pinjaman perbankan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.