KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Keuangan berencana mengurangi frekuensi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel di tahun depan. Pengurangan tersebut sejalan dengan evaluasi yang dilakukan terhadap realisasi penerbitan SBN Ritel sepanjang tahun 2019. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan, pemerintah tengah mempertimbangkan penerbitan SBN Ritel hanya sebanyak 6-8 kali di tahun 2020, atau lebih sedikit dibandingkan frekuensi penerbitan di 2019 yang mencapai 10 kali. Baca Juga: Utang luar negeri Indonesia naik 11,9% yoy pada Oktober 2019
Tahun depan, Kemenkeu kurangi frekuensi penerbitan SBN Ritel
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Keuangan berencana mengurangi frekuensi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel di tahun depan. Pengurangan tersebut sejalan dengan evaluasi yang dilakukan terhadap realisasi penerbitan SBN Ritel sepanjang tahun 2019. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan, pemerintah tengah mempertimbangkan penerbitan SBN Ritel hanya sebanyak 6-8 kali di tahun 2020, atau lebih sedikit dibandingkan frekuensi penerbitan di 2019 yang mencapai 10 kali. Baca Juga: Utang luar negeri Indonesia naik 11,9% yoy pada Oktober 2019