JAKARTA. Mulai tahun depan, pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar biaya listrik bulanan. Soalnya, pemerintah sudah berancang-ancang mengerek tarif dasar listrik alias TDL di 2010 nanti.Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu, opsi kenaikan TDL telah masuk dalam APBN 2010. Jadi, "Sudah ada perhitungannya dan margin untuk PLN sudah ditetapkan sebesar 5%," katanya, Rabu (25/11).Kebijakan kenaikan TDL dan margin untuk PLN, Anggito menjelaskan, merupakan upaya pemerintah untuk menekan anggaran subsidi listrik, yang tahun depan dipatok sebesar Rp 37,8 triliun. Upaya lainnya, yakni penerapan TDL sesuai harga keekonomian secara otomatis untuk pemakaian setrum melebihi 50% konsumsi rata-rata nasional tahun lalu bagi pelanggan dengan daya di atas 6.600 volt ampere (VA). Lalu, penerapan kebijakan tarif yang bertujuan untuk mendorong penghematan listrik dan pelayanan khusus yang selama ini sudah dilakukan, tetap diberlakukan.Sayang, Anggito menolak mengungkapkan berapa besar kenaikan TDL tahun depan dan kapan persisnya bakal berlaku. Yang jelas, tarif setrum sudah tidak pernah naik lagi sejak 2003 lalu.Cuma, sumber KONTAN di pemerintahan membisikkan, tahun depan tarif dasar listrik bakal naik rata-rata sebesar 23%. "Kenaikan tarif tersebut akan menurunkan subsidi listrik di 2010 sebesar Rp 25 triliun," bisik sumber itu.Sebelumnya, Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar bilang, ada empat skenario kenaikan TDL yang berkisar 20%-30%, tergantung golongan. Contohnya, pelanggan rumah tangga kecil naik kurang dari 20%, golongan bisnis dan industri di atas 20%. Dari kacamata PLN, kenaikan tarif dan margin berguna untuk meyakinkan para pemberi pinjaman, semacam Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB). Selain itu, kebijakan tarif juga bisa memangkas kekurangan pendanaan untuk investasi tahun depan hingga Rp 2,9 triliun, yakni dari awalnya mencapai Rp 13,1 triliun menjadi hanya Rp 10,2 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun Depan Listrik Dipastikan Naik
JAKARTA. Mulai tahun depan, pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar biaya listrik bulanan. Soalnya, pemerintah sudah berancang-ancang mengerek tarif dasar listrik alias TDL di 2010 nanti.Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu, opsi kenaikan TDL telah masuk dalam APBN 2010. Jadi, "Sudah ada perhitungannya dan margin untuk PLN sudah ditetapkan sebesar 5%," katanya, Rabu (25/11).Kebijakan kenaikan TDL dan margin untuk PLN, Anggito menjelaskan, merupakan upaya pemerintah untuk menekan anggaran subsidi listrik, yang tahun depan dipatok sebesar Rp 37,8 triliun. Upaya lainnya, yakni penerapan TDL sesuai harga keekonomian secara otomatis untuk pemakaian setrum melebihi 50% konsumsi rata-rata nasional tahun lalu bagi pelanggan dengan daya di atas 6.600 volt ampere (VA). Lalu, penerapan kebijakan tarif yang bertujuan untuk mendorong penghematan listrik dan pelayanan khusus yang selama ini sudah dilakukan, tetap diberlakukan.Sayang, Anggito menolak mengungkapkan berapa besar kenaikan TDL tahun depan dan kapan persisnya bakal berlaku. Yang jelas, tarif setrum sudah tidak pernah naik lagi sejak 2003 lalu.Cuma, sumber KONTAN di pemerintahan membisikkan, tahun depan tarif dasar listrik bakal naik rata-rata sebesar 23%. "Kenaikan tarif tersebut akan menurunkan subsidi listrik di 2010 sebesar Rp 25 triliun," bisik sumber itu.Sebelumnya, Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar bilang, ada empat skenario kenaikan TDL yang berkisar 20%-30%, tergantung golongan. Contohnya, pelanggan rumah tangga kecil naik kurang dari 20%, golongan bisnis dan industri di atas 20%. Dari kacamata PLN, kenaikan tarif dan margin berguna untuk meyakinkan para pemberi pinjaman, semacam Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB). Selain itu, kebijakan tarif juga bisa memangkas kekurangan pendanaan untuk investasi tahun depan hingga Rp 2,9 triliun, yakni dari awalnya mencapai Rp 13,1 triliun menjadi hanya Rp 10,2 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News