JAKARTA. Lembaga Penjaminan Ekspor Indonesia (LPEI) siap melaju. Tahun depan, lembaga ini akan lebih dalam menyelami bisnis pembiayaan pembangunan smelter atau pabrik pengolahan bahan baku. Bisnis tersebut baru dimulai tahun ini, tapi berprospek cerah. Dalam kunjungan ke Redaksi KONTAN pekan lalu, I Made Gde Erata, Chairman and Chief Executive Officer (CEO) LPEI, mengatakan sudah empat sampai lima permintaan pembiayaan smelter mengantre. Pembiayaan pembangunan pabrik ini tetap sejalan dengan prinsip LPEI, karena hasil pabrik diekspor. Tahun ini, LPEI ikut dalam pembiayaan pembangunan dua smelter, yaitu milik PT Indoferro di Cilegon senilai US$ 65 juta dan smelter nikel di Morowali milik PT Sulawesi Mining Investment senilai US$ 25 juta.
Tahun depan LPEI Andalkan bisnis smelter
JAKARTA. Lembaga Penjaminan Ekspor Indonesia (LPEI) siap melaju. Tahun depan, lembaga ini akan lebih dalam menyelami bisnis pembiayaan pembangunan smelter atau pabrik pengolahan bahan baku. Bisnis tersebut baru dimulai tahun ini, tapi berprospek cerah. Dalam kunjungan ke Redaksi KONTAN pekan lalu, I Made Gde Erata, Chairman and Chief Executive Officer (CEO) LPEI, mengatakan sudah empat sampai lima permintaan pembiayaan smelter mengantre. Pembiayaan pembangunan pabrik ini tetap sejalan dengan prinsip LPEI, karena hasil pabrik diekspor. Tahun ini, LPEI ikut dalam pembiayaan pembangunan dua smelter, yaitu milik PT Indoferro di Cilegon senilai US$ 65 juta dan smelter nikel di Morowali milik PT Sulawesi Mining Investment senilai US$ 25 juta.