KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending hingga September 2023 mencapai Rp 55,70 triliun. Adapun angka itu meningkat menjadi 14,28% year on year (YoY). Mengenai hal itu, Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda melihat selama permintaan masih cukup besar, penyaluran fintech P2P lending akan tetap meningkat pada tahun depan. "Saya melihat permintaannya masih cukup tinggi. Faktornya, yakni kredit gap masih tinggi, biaya hidup naik, hingga pendapatan naik terbatas. Jadi, permintaan akan masih sangat besar untuk tahun depan," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Minggu (3/12).
Tahun Depan, Nilai Penyaluran Pendanaan Fintech Lending Diprediksi Masih Tetap Tumbuh
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending hingga September 2023 mencapai Rp 55,70 triliun. Adapun angka itu meningkat menjadi 14,28% year on year (YoY). Mengenai hal itu, Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda melihat selama permintaan masih cukup besar, penyaluran fintech P2P lending akan tetap meningkat pada tahun depan. "Saya melihat permintaannya masih cukup tinggi. Faktornya, yakni kredit gap masih tinggi, biaya hidup naik, hingga pendapatan naik terbatas. Jadi, permintaan akan masih sangat besar untuk tahun depan," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Minggu (3/12).