JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tak berharap banyak pada pertumbuhan kinerja di tahun depan. Emiten pelat merah ini menargetkan pertumbuhan kinerja naik 5%–6% di 2015. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memicu kenaikan inflasi dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ikut mekar. Pada akhirnya, kondisi ini akan menghambat konsumsi semen ritel. "Kami percaya dengan pemerintah baru. Tapi tantangannya berat," ujar Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR, kepada KONTAN, Jumat (14/11). Namun, SMGR masih berharap karena pemerintah berjanji menggenjot infrastruktur sehingga bisa mengerek konsumsi semen di sektor konstruksi. Di awal tahun, SMGR menargetkan penjualan semen tumbuh 6% sepanjang 2014. Namun karena konsumsi domestik yang melambat, SMGR menurunkan target menjadi 4%-5%.
Tahun depan omzet SMGR tumbuh 6%
JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tak berharap banyak pada pertumbuhan kinerja di tahun depan. Emiten pelat merah ini menargetkan pertumbuhan kinerja naik 5%–6% di 2015. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memicu kenaikan inflasi dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ikut mekar. Pada akhirnya, kondisi ini akan menghambat konsumsi semen ritel. "Kami percaya dengan pemerintah baru. Tapi tantangannya berat," ujar Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR, kepada KONTAN, Jumat (14/11). Namun, SMGR masih berharap karena pemerintah berjanji menggenjot infrastruktur sehingga bisa mengerek konsumsi semen di sektor konstruksi. Di awal tahun, SMGR menargetkan penjualan semen tumbuh 6% sepanjang 2014. Namun karena konsumsi domestik yang melambat, SMGR menurunkan target menjadi 4%-5%.