KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksi penerbitan surat utang korporasi di akhir tahun 2018 hingga 2019 mendatang bakal cenderung melambat. Sepanjang 2017, Pefindo mencatat penerbitan mencapai Rp 183,8 triliun. Sementara, akhir tahun ini total penerbitan surat utang diprediksi berkisar Rp 120 triliun hingga Rp 170 triliun. Ekonom Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, volatilitas di pasar keuangan dalam negeri masih akan berlanjut, terutama akibat sentimen eksternal yang berpusar pada peningkatan suku bunga acuan The Federal Reserves dan isu perang dagang antara AS dan China. Lantas, Bank Indonesia pun diprediksi masih akan mengerek suku bunga acuan dalam negeri sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 5,75% nhingga akhir tahun 2018.
Tahun depan, Pefindo proyeksi penerbitan surat utang korporasi stagnan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksi penerbitan surat utang korporasi di akhir tahun 2018 hingga 2019 mendatang bakal cenderung melambat. Sepanjang 2017, Pefindo mencatat penerbitan mencapai Rp 183,8 triliun. Sementara, akhir tahun ini total penerbitan surat utang diprediksi berkisar Rp 120 triliun hingga Rp 170 triliun. Ekonom Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, volatilitas di pasar keuangan dalam negeri masih akan berlanjut, terutama akibat sentimen eksternal yang berpusar pada peningkatan suku bunga acuan The Federal Reserves dan isu perang dagang antara AS dan China. Lantas, Bank Indonesia pun diprediksi masih akan mengerek suku bunga acuan dalam negeri sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 5,75% nhingga akhir tahun 2018.