Tahun depan, pemerintah berencana naikkan HPP gabah dan beras



JAKARTA. Tahun depan pemerintah berencana naikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras. Saat ini, institusi terkait sedang membahas rencana penyesuaian HPP tersebut.Bagi Perum Bulog, penyesuaian HPP ini dinilai penting karena HPP yang ada sekarang sebesar Rp 5.060 per kilogram (kg) sudah tidak sesuai lagi dengan harga di pasaran Indonesia. "Harga itu (HPP) masih di bawah harga pasar. Logikanya, saya kira mestinya naik, tentu ada kriteria untuk menaikkan," ujar Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimeso, disela-sela acara Workshop Optimalisasi Program Raskin, di Jakarta, Rabu (21/12).Menurut Sutarto, penentuan kenaikan HPP harus mengacu pada beberapa faktor penting. Beberapa di antaranya yaitu nilai tukar petani sehingga harus ada kenaikan kesejahteraan untuk petani, tidak mengakibatkan inflasi, perhitungan harga beras dunia, acuan harga pembelian beras oleh Bulog, serta mempertimbangkan kenaikan ongkos produksi saat ini.Mengenai besaran atau persentase kenaikan HPP pada tahun 2012, Sutarto masih enggan mengungkapkannya. Namun, menurut Sutarto, kenaikan HPP mempertimbangkan faktor-faktor tersebut sehingga diharapkan nilai tukar petani tetap aman. Sejauh ini, lanjut Sutarto, mengenai kenaikan HPP sedang dalam pembahasan serta pengkajian besarannya sehingga nantinya tidak akan memberatkan konsumen dan merugikan petani.

“Saya kira memperhitungkan naiknya HPP. Kalau secara internal kami sudah dapat angkanya, tapi saya tidak akan mendahului," tegasnya.Kemungkinan rencana pemerintah akan menaikkan HPP tahun depan juga diungkapkan oleh Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat Adang Setiana. Adang menjelaskan, anggaran untuk subsidi raskin tahun 2012 akan mengalami kenaikan sebesar Rp 300 miliar. Sementara, di tahun 2011 ini, pemerintah memberikan subsidi untuk raskin sebesar Rp 15,3 triliun.

Dengan adanya kenaikan tersebut, maka subsidi raskin pada tahun depan menjadi Rp 15,6 triliun. "Adanya kenaikan subsidi karena adanya kenaikan dari harga pembelian pemerintah (HPP)," terangnya.Subsidi raskin ini, menurut Adang akan disalurkan kepada 17,8 juta rumah tangga sasaran (RTS). Nantinya, masing-masing RTS raskin akan mendapatkan jatah beras 15 kilogram per bulan selama satu tahun. Namun mengenai besaran HPP, Adang juga belum mau mengungkapkannya karena domain pihaknya hanya advokasi dari penerima manfaat. "Jadi kalau masalah harga itu domain (kementerian) keuangan dengan Bulog, kita tidak secara teknis ke sana, tapi yang jelas subsidi raskin naik karena HPP naik. Tanya Bulog lah kalau itu," terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie