JAKARTA. Para pelaku UKM harus mempersiapkan diri untuk unjuk gigi di pasar internasional. Pasalnya, tahun depan pemerintah berencana merubah konsep promosi pameran bagi koperasi dan UKM di Indonesia. Nantinya, pemerintah akan menghelat pameran serupa di ajang pameran bertaraf dunia. Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali pada pembukaan Small and Medium Enterprises and Co-operation (SMEsCo) Festival di Jakata Convention Center, hari ini. “SMEsCO tahun depan akan go international. Pemerintah akan berkolaborasi dengan penyelenggaraan event tahunan ASEAN SME Global Expo 2009,” katanya. Suryadharma menjelaskan, saat ini pemerintah tengah menggodok konsep pameran UKM yang lebih mendunia. Meski demikian, pemerintah berupaya untuk tidak menghilangkan ciri khas Indonesia sehingga akan membedakan dengan gelaran even serupa yang diselenggarakan negara lain. Rencana tersebut mendapat dukungan penuh dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang meresmikan pembukaan pameran tersebut. Apalagi, menurutnya, peran UKM sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengenjot pertumbuhan ekonomi. Sebagai salah satu bentuk dukungan, pemerintah telah menyiapkan bantuan kredit tanpa jaminan untuk meningkatkan produk kreatif para pelaku UKM. Hanya saja, dia mengingatkan, pengembangan produk UKM harus diimbangi dengan sistem pemasaran yang baik. “Modal besar tanpa pemasaran yang baik juga tidak akan banyak hasilnya,” katanya.Wapres juga mengingatkan, untuk menguasai pasar internasional bukan perkara mudah. Untuk itu, produk kerajinan indonesia harus memiliki nilai tambah. "Mestinya produk-produk UKM kita bisa bersaing di dunia internasional karena negeri ini dikarunia kekayaan alam dan budaya yang tinggi," imbuhnya. Jika kedua potensi tersebut dapat dikembangkan secara maksimal, lanjut Kalla, tentu akan menghasilkan produk kerajinan yang bernilai tinggi. Terakhir, Wapres juga meminta nama SMEsCO Festival diubah dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Tujuannya agar lebih memiliki identitas bangsa dan lebih mengena pada seluruh masyarakat. “Wapres saja tak tahu singkatnya, apalagi rakyat biasa,” ucapnya jujur.Sekadar catatan, SMEsCO Festival sudah dilaksanakan sejak 2003 lalu. Itu artinya, program reguler yang diselenggarakan Kementrian Negara Koperasi dan UKM tersebut merupakan yang ke empat kalinya diadakan pada tahun ini. Setidaknya, pada ajang kali ini, terdapat sekitar 600 UKM yang turut berpartisipasi. Mereka berasal dari seluruh kabupaten di Indonesia yang menempati sekitar 480 stan yang telah disediakan panitia. Jika dibanding tahun lalu, jumlah peserta tahun ini mengalami kenaikan 5 persen. Suryadharma menargetkan pameran kali ini mampu menyedot sekitar 60 ribu pengunjung atau naik 11 persen dibanding tahun lalu. Dia juga menaikkan target nilai transaksi sebesar 6% dibanding tahun 2007 mencapai Rp 17 miliar.
Tahun Depan, Pemerintah Ubah Konsep Pameran UKM
JAKARTA. Para pelaku UKM harus mempersiapkan diri untuk unjuk gigi di pasar internasional. Pasalnya, tahun depan pemerintah berencana merubah konsep promosi pameran bagi koperasi dan UKM di Indonesia. Nantinya, pemerintah akan menghelat pameran serupa di ajang pameran bertaraf dunia. Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali pada pembukaan Small and Medium Enterprises and Co-operation (SMEsCo) Festival di Jakata Convention Center, hari ini. “SMEsCO tahun depan akan go international. Pemerintah akan berkolaborasi dengan penyelenggaraan event tahunan ASEAN SME Global Expo 2009,” katanya. Suryadharma menjelaskan, saat ini pemerintah tengah menggodok konsep pameran UKM yang lebih mendunia. Meski demikian, pemerintah berupaya untuk tidak menghilangkan ciri khas Indonesia sehingga akan membedakan dengan gelaran even serupa yang diselenggarakan negara lain. Rencana tersebut mendapat dukungan penuh dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang meresmikan pembukaan pameran tersebut. Apalagi, menurutnya, peran UKM sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengenjot pertumbuhan ekonomi. Sebagai salah satu bentuk dukungan, pemerintah telah menyiapkan bantuan kredit tanpa jaminan untuk meningkatkan produk kreatif para pelaku UKM. Hanya saja, dia mengingatkan, pengembangan produk UKM harus diimbangi dengan sistem pemasaran yang baik. “Modal besar tanpa pemasaran yang baik juga tidak akan banyak hasilnya,” katanya.Wapres juga mengingatkan, untuk menguasai pasar internasional bukan perkara mudah. Untuk itu, produk kerajinan indonesia harus memiliki nilai tambah. "Mestinya produk-produk UKM kita bisa bersaing di dunia internasional karena negeri ini dikarunia kekayaan alam dan budaya yang tinggi," imbuhnya. Jika kedua potensi tersebut dapat dikembangkan secara maksimal, lanjut Kalla, tentu akan menghasilkan produk kerajinan yang bernilai tinggi. Terakhir, Wapres juga meminta nama SMEsCO Festival diubah dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Tujuannya agar lebih memiliki identitas bangsa dan lebih mengena pada seluruh masyarakat. “Wapres saja tak tahu singkatnya, apalagi rakyat biasa,” ucapnya jujur.Sekadar catatan, SMEsCO Festival sudah dilaksanakan sejak 2003 lalu. Itu artinya, program reguler yang diselenggarakan Kementrian Negara Koperasi dan UKM tersebut merupakan yang ke empat kalinya diadakan pada tahun ini. Setidaknya, pada ajang kali ini, terdapat sekitar 600 UKM yang turut berpartisipasi. Mereka berasal dari seluruh kabupaten di Indonesia yang menempati sekitar 480 stan yang telah disediakan panitia. Jika dibanding tahun lalu, jumlah peserta tahun ini mengalami kenaikan 5 persen. Suryadharma menargetkan pameran kali ini mampu menyedot sekitar 60 ribu pengunjung atau naik 11 persen dibanding tahun lalu. Dia juga menaikkan target nilai transaksi sebesar 6% dibanding tahun 2007 mencapai Rp 17 miliar.