Tahun Depan, Penerimaan Turun Rp 20,47 Triliun



JAKARTA. Pemerintah harus bekerja ekstra keras tahun depan. Soalnya, pemerintah kembali menanggung lebih besar pasak daripada tiang di dalam struktur rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2009. Hal itu tak lain lantaran isi hasil rapat panitia anggaran (Panggar) yang terdiri dari pemerintah, Bank Indonesia, dan DPR pada Rabu malam (15/10) menyepakati asumsi pendapatan negara dan hibah tahun 2009 lebih kecil dibanding asumsi belanja negara. Yaitu, asumsi pendapatan negara dan hibah pada tahun depan hanya Rp 982,72 triliun, sementara asumsi belanja negara mencapai Rp 1.035,4 triliun Perlu diketahui, asumsi pendapatan negara dan hibah tersebut lebih kecil Rp 20,47 triliun dibanding usulan pemerintah mengenai perubahan RAPBN 2009 yang mengajukan belanja negara Rp 1.003,1 triliun. Jumlah tersebut, bakal jauh lebih kecil dibanding kesepakatan Panggar tanggal 24 September 2008 lalu yang menetapkan asumsi belanja negara dan hibah sebesar Rp 1.027,4 triliun. Adapun usulan awal pemerintah mengenai asumsi pendapatan belanja dan hibah adalah sebesar Rp 1.022,5 triliun. Wakil Ketua Panggar Suharso Monoarfa mengatakan, karena adanya perubahan asumsi dasar untuk tahun 2009 maka mau tak mau asumsi pendapatan negara dan hibah hanya mencapai Rp 982,72 triliun. Dari jumlah tersebut, imbuhnya, sebagian besarnya yakni Rp 725,84 triliun berasal dari asumsi penerimaan perpajakan. Jumlah tersebut, mengalami penurunan Rp 4 triliun dibanding usulan pemerintah mengenai penerimaan perpajakan sebesar Rp 729,85 triliun. "Penurunan penerimaan perpajakan itu berasal dari perkiraan penurunan penerimaan dari pajak penghasilan (PPh) minyak dan gas akibat perubahan asumsi harga ICP ke angka US$ 80 per barel," ujar Suharso.Penciutan diperkirakan juga bakal terjadi pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di tahun depan. Yakni hanya Rp 255,94 triliun dari kesepakatan perubahan pemerintah yang mencapai Rp 272,40 triliun. Hitungannya, PNBP juga bakal mengecil dari sektor minyak dan gas bumi lantaran penurunan asumsi harga minyak yang diketok US$ 80 per barel. Sementara itu mengenai asumsi penerimaan dari hibah untuk tahun depan, asumsinya sama sekali tidak mengalami perubahan dengan kesepakatan awal RAPBN 2009 yakni Rp 938,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: