Tahun depan, permintaan benih sawit bisa stagnan



NUSA DUA. Permintaan benih kelapa sawit tahun depan diperkirakan tidak mengalami pertumbuhan alias stagnan. Artinya, penyerapan benih kelapa sawit 2013 bakal sama dengan realisasi penyerapan benih sawit tahun ini.

Tony Liwang, Direktur Dami Mas bilang, proyeksi penyerapan benih kelapa sawit tahun ini hanya mencapai 100 juta kecambah, atau 66,67% dari total produksi. “Padahal produksi kami mencapai 150 juta kecambah,” kata Tony di sela-sela Indonesian Palm Oil Conference, Jumat (30/11).

Minimnya penyerapan benih kelapa sawit dalam negeri itu, membuat Tony mengajukan permintaan kepada pemerintah. “Saya minta pemerintah membuka pasar benih sawit bisa dijual bebas dengan cara mengubah regulasinya,” terang Tony.


Untuk itu, Tony meminta ada skema baru dalam penjualan benih. Skema yang dimaksud adalah, memakai skema penjualan mirip skema penjualan minyak goreng Minyakita. Artinya, sembilan produsen benih menjual benih dengan label yang sama dan harga yang sama.

Untuk distribusinya, bisa difasilitasi pemerintah daerah di daerah sentra perkebunan kelapa sawit. Mengenai harga, Tony mengaku bisa menjualnya lebih murah dari harga pasaran saat ini Rp 9.000 sampai Rp 9.500 per kecambah.

Jika dijual dengan label yang sama, Tony yakin, pengusaha benih sawit bisa menjual benih itu pada kisaran harga Rp 8.000 sampai Rp 8.500 per kecambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri