Tahun depan, Pindad produksi massal alat berat



JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pindad (Persero) akhirnya meluncurkan produk alat berat ekskavator untuk keperluan nonmiliter alias sipil, Kamis lalu (10/9). Alat berat ini akan diproduksi secara massal mulai Januari 2016, sebanyak 50 unit per bulan.

Silmy Karim, Direktur Utama PT Pindad menyatakan, begitu Excava 200 diluncurkan, perusahaan telah memperoleh pemesanan dari pemerintah. Pemesannya antara lain Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebanyak 500 unit. "Ditambah dari Kementerian BUMN .yang memesan 100 unit,” kata Silmy saat dihubungi KONTAN, Jumat (11/9).

Adapun harga jual 1 unit Pindad Excava 200 mencapai Rp 1,3 miliar. Dengan demikian, order pembelian ekskavator milik Pindad di tahun 2016 imencapai Rp 800 miliar. “Seharusnya bisa lebih jika kami mau. Ada yang mengajukan pemesanan pada kami 1.000 unit. Namun kami ingin melakukan semuanya secara bertahap,” ujar Silmy.


Ekskavator buatan Pindad ini jelas punya pesaing kelas berat di pasar. Sebut saja, Caterpillar, Volvo, atau Komatsu yang memiliki popularitas serta didukung perusahaan finansial atau tambang di Tanah Air. 

Sampai sisa akhir tahun ini, Pindad akan menata sistem penjualan maupun layanan purna jual secara matang. “Jangan sampai setelah kami produksi dan jual banyak, layanan purna jualnya ketika ada kerusakan atau persoalan malah tak siap,” jelas Silmy.

Menurut rencana, produksi massal Pindad Excava 200 akan dimulai pada Januari 2016. Rata-rata kapasitas produksinya mencapai 50 unit perbulan atau 600 unit pertahun.

Pindad selama ini dikenal sebagai BUMN yang menjadi produsen senjata militer atau alat utama sistem persenjataan. Produksi Pindad cukup beragam mulai dari senapan, panser hingga bahan peledak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia